kievskiy.org

Suku Asmat Papua, Pernah Jadi Kanibal tetapi Tak Lebih 'Kanibal' dari Pencuri Uang Rakyat

Suku Asmat terkenal dengan ukiran kayu nya yang selalu bertema tentang menghormati leluhurnya.
Suku Asmat terkenal dengan ukiran kayu nya yang selalu bertema tentang menghormati leluhurnya. /Instagram.com/@dunialoka_

PIKIRAN RAKYAT - Suku Asmat tersebar dari pesisir Pantai Arafuru hingga di pegunungan Jayawijaya tetapi secara keseluruhan, suku Asmat menempati wilayah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

Kabupaten Asmat yang sangat luas membuat jarak antara satu kampung dengan kampung atau kampung dengan kecamatan (distrik) sangat jauh.

Belum lagi kontur bumi Kabupaten Asmat yang berawa. Distrik dengan distrik juga disekat sungai-sungai.

Mengutip Penghubungpapua.go.id, pola hidup, cara berpikir, struktur sosial, dan keseharian suku Asmat yang tinggal di pesisir dan pedalaman sangat berbeda.

Baca Juga: Motor Listrik Jokowi-Iriana, Kini Diabadikan di Museum Asmat

Mata pencaharian suku Asmat di pedalaman biasanya pemburu dan petani kebun. Sementara mereka yang tinggal di pesisir lebih memilih menjadi nelayan. Sebelum dimekarkan, Kabupaten Asmat merupakan bagian dari Kabupaten Merauke.

Hingga saat ini, Kabupaten Asmat terdiri atas 10 distrik di antaranya Agats, Atsj, Akat, Fayit, Pantai Kasuari, Sawa Erma, Suator, Kolf Brasa, Unir Sirau, dan Suru-suru.

Makanan pokok masyarakat suku Asmat adalah sagu. Hal itu berbeda dengan penduduk Papua yang berada di pedalaman yang memakan umbi-umbian.

Baca Juga: Warga Kampung Pedalaman Asmat Tagih Janji Risma: 3 Kapal Fiber Baru Ada Satu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat