PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali meluncurkan program mudik gratis Lebaran 2022 ini. Program ini akan mulai dilaksanakan dari tanggal 27-29 April 2022 mendatang.
Hal tersebut adalah salah satu upaya untuk menekan tingginya angka kendaraan sepeda motor, yang dinilai Kemenhub memiliki resiko tinggi dan mempertaruhkan keselamatan,
Program mudik gratis tersebut diumumkan langsung Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi pada media briefing yang dilakukan, Jumat 8 April 2022 ini.
Tiketnya juga sudah bisa mulai dipesan dari minggu depan baik secara online maupun offline.
Baca Juga: Baru Sehari Jalan, Bus Trans Metro Pasundan Sudah Distop Oknum Sopir Angkot dan Preman
“Kami menyiapkan mudik gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, hanya anggarannya tidak terlalu besar kami cuma Rp 10 miliar berbeda dengan tahun 2019 dengan anggaran Rp 38,4 miliar,” tutur Budi Setiyadi.
“Masyarakat yang bisa kami angkut sekitar 10.000, pendaftaran dan pemesanan sudah mulai minggu depan,” ucap Budi menyambung penjelasannya.
Beruntung untuk masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Barat, karena layanan mudik gratis ini akan mengarah ke kota-kota yang ada di daerah-daerah tersebut.
“Tujuannya hanya ke Jawa Barat juga ke Jawa Tengah, dan sebagian besar ke kota-kota di Jawa Tengah,” kata Budi.
Anggaran yang lebih kecil ini juga menjadi alasan mengapa layanan mudik gratis tidak bisa mencapai Jawa Timur seperti pada tahun 2019.
Baca Juga: PRMN Berbagi Kebaikan di Bulan Ramadhan, Santuni Paket Sembako ke Panti Asuhan Muhammadiyah dan Bayi
Kota-kota besar di Jawa Tengah sendiri misalnya Tegal, Kudus, Semarang, Solo, Wonogiri, Purworejo, Purwokerto, dan Cilacap. Sementara Jawa Barat adalah Cirebon, Tasikmalaya, dan Garut, menurut Budi Setiyadi.
Dalam menyediakan layanan mudik gratis ini, akan tersedia 350 unit bus dan juga 34 unit truk yang dapat mengangkut 1.200 kendaraan roda dua.
Pada arus mudik ini, kemenhub juga akan melakukan delay lalu lintas dari Dermaga Merak sampai dengan pintu tol terdekat.
Untuk skema kapal sendiri akan dilakukan secara 1 arah.
“Yaitu hanya mengarahkan masyarakat dari Merak ke seberang, dan tidak lagi sebaliknya,” ucap Budi. ***