PIKIRAN RAKYAT – Menjelang mudik lebaran 2022, skenario manajemen lalu lintas mulai dibahas oleh Kementerian Perhubungan dan beberapa pihak lainnya.
Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, skenario manajemen lalu lintas mudik Lebaran 2022 perlu dibahas sejak dini agar dapat memprediksi berapa rasio kemacetan yang akan terjadi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kemacetan mudik lebaran kerap terjadi bahkan tidak terkendali.
“Penyiapan rekayasa lalu lintas telah disiapkan jauh-jauh hari oleh Korlantas Polri, bersama Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan Jasa Marga, dengan melakukan simulasi-simulasi sehingga dapat diprediksi berapa rasio kemacetan yang akan terjadi,” ujar Menhub Budi Sumadi.
Baca Juga: Perbedaan BEM SI dan BEM Nusantara, Soal Usia dan Jumlah Anggota
Berdasarkan hasil survey Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub), melaporkan ada sejumlah daerah yang paling krusial di masa mudik tahun ini.
Daerah asal terbanyak yakni dari Jawa Timur 14,6 juta orang, Jabodetabek 14,3 juta dan Jawa Tengah 12,1 juta.
Kemudian, terdapat daerah tujuan terbanyak saat lebaran ialah daerah Jawa Tengah 23,5 juta, Jawa Timur 16,8 juta, dan Jawa Barat 14,7 Juta.
Sementara untuk arus puncak mudik diprediksi terjadi pada 29-30 April 2022 dan arus balik terjadi pada 8 Mei 2022.