kievskiy.org

Alasan PSI Tak Masukkan Nama Prabowo dan Anies Baswedan sebagai Capres 2024: Tidak Dekat DNA-nya

Alasan PSI tak masukkan nama Prabowo dan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Alasan PSI tak masukkan nama Prabowo dan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol dan Instagram.com/prabowo Pikiran Rakyat/Amir Faisol dan Instagram.com/prabowo

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dea Tunggaesti memberikan komentarnya terkait penetapan calon presiden untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menjadi pertanyaan yang disodorkan oleh pengamat politik, Akbar Faizal terhadap pilihan partai tersebut yang tidak memasukkan nama Prabowo Subianto atau pun Anies Baswedan ke dalamnya.

Adapun saat ini, PSI memberikan 9 nama calon presiden, yakni Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Mendagri Tito Karnavian, Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Selanjutnya ada Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wagub Jatim Emil Dardak, hingga jurnalis dan presenter Najwa Shihab.

Baca Juga: Bukan Indonesia, Tesla Malah Pilih Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik Baru di China

Adapun dari daftar tersebut, sesuatu yang ingin digarisbawahi Dea Tunggaesti adalah bagaimana PSI tidak memasukkan nama kadernya sendiri untuk menjadi Capres 2024.

"Pertama, tidak ada kader sendiri ya bang, kita harus mengapresiasi luar biasa sebetulnya bahwa Bro Giring sudah disiapkan untuk menjadi capres pada saat itu. Tapi kemudian melihat keadaan 2024 bahwa begitu banyak tenaga yang kami harus gunakan untuk membesarkan partai ini, dualisme pembagian waktu tidak mungkin dilakukan, begitupun dualisme pembagian energi, biaya, dan hal-hal lain tidak mungkin untuk dibagi," kata Dea Tunggaesti dalam pernyataanya pada Kamis, 5 Mei 2022 kemarin.

"Sehingga dengan besar hati dan legowo, kami memutuskan apa yang harus dilakukan untuk partai ini dan Bro Giring mundur fokus pemenangan PSI di 2024. Karena kita tahu persis, Bang Akbar saat nyalon juga luar biasa kan, nggak pernah di rumah pasti, itu saja baru menyalonkan legislatif, apalagi presiden eksekutif," ujar Dea.

Baca Juga: Penjelasan PSI Soal 'Dukungan' Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat