kievskiy.org

Mentan Klaim Penyebaran PMK Sudah Bisa Dikendalikan: Dari 2.000 Ternak Terjangkit, Hanya 33 yang Mati

Ilustrasi - Petugas memeriksa sapi-sapi yang ditampung di kadang milik Karantina Hewan Kupang sebelum dikirim ke Banjarmasin dan DKI Jakarta di Kupang, NTT, Selasa (10/5/2022).
Ilustrasi - Petugas memeriksa sapi-sapi yang ditampung di kadang milik Karantina Hewan Kupang sebelum dikirim ke Banjarmasin dan DKI Jakarta di Kupang, NTT, Selasa (10/5/2022). /Antara/Kornelis Kaha Antara/Kornelis Kaha

PIKIRAN RAKYAT - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah menjangkiti ribuan ternak di Indonesia. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menuturkan ada sekira 2.000 ternak yang telah terjangkit PMK, namun hanya 33 ternak yang mati karena penyakit tersebut. 

Dengan data tersebut, Mentan mengklaim pemerintah kini sudah bisa mengendalikan penyebaran PMK di tanah air. 

"Dari data sekitar 2.000 hewan ternak yang terjangkit PMK, hanya 33 ternak yang mati. Artinya pengendalian sudah bisa kami lakukan," katanya saat kunjungan kerja ke Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa, 10 Mei 2022.

Baca Juga: Berhasil Go Digital, Penjualan Pedagang Pasar Cihapit Bandung Naik Hingga 20 Persen

Mentan menerangkan bahwa PMK telah terjadi di empat kabupaten di Jawa Timur dan dua kabupaten di Aceh. 

Sesuai dengan instruksi Presiden, Mentan mengatakan bahwa pemerintah telah meminta agar bupati melakukan pengendalian teknis.

Selain itu, gubernur juga diminta melakukan pengendalian teknis di samping Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penguatan melalui upaya-upaya lainnya. 

Kendati PMK telah bisa dikendalikan, Mentan mengatakan bahwa kepala daerah tidak boleh percaya diri atau hanya berdiam diri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat