/photo/2022/05/02/2845745793.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Nama pahlawan nasional Mohammad Husni Thamrin (MH Thamrin) diabadikan di salah satu tribune penonton Jakarta International Stadium (JIS).
Namun, sejumlah kalangan masyarakat menilai, nama MH Thamrin tidak cukup hanya diabadikan di salah satu tribune penonton, MH Thamrin lebih layak menjadi nama stadion tersebut.
Andibachtiar Yusuf, sutradara dan penulis skenario, menyetujui pendapat itu. MH Thamrin terlalu besar jika hanya diabadikan sebagai nama tribune penonton.
"Tribune biasanya disematkan nama tokoh-tokoh sepakbola di satu klub, misalnya Tribune Sir Alex Ferguson (di Stadion Old Trafford, Manchester). Ini (penamaan stadion JIS), kan, ada di skala yang lebih besar," kata Andibachtiar Yusuf dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 20 Juni 2022.
Baca Juga: Dokter Singgung Operasi, Durasi Penyembuhan Ciro Alves Terungkap
Sejarawan JJ Rizal juga berpandangan serupa. Menurutnya, secara tradisi, tribune stadion biasanya diberi nama olahragawan atau atlet sepakbola, sedangkan untuk nama stadion mengacu kepada tokoh yang jauh lebih besar.
Menurut JJ Rizal, MH Thamrin merupakan tokoh yang menunjukkan bahwa sepak bola itu bukan sekadar olahraga, tetapi media yang lebih besar untuk gerakan kebangsaan.
Pada masa kolonial Belanda, MH Thamrin menggerakkan klub sepak bola di Jakarta dengan nama Voetbalbond Indonesische Jacarta (VIJ). Nama tersebut menarik perhatian pemerintah Belanda karena ada nama Indonesia di nama tengahnya.
Baca Juga: PSI Sarankan Pj Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies Baswedan Tak Lanjutkan Formula E
MH Thamrin juga merupakan anggota Dewan Rakyat (Volksraad) yang turut membangun sejarah persepakbolaan di Jakarta .