PIKIRAN RAKYAT - Kasus tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat masih terus berlanjut sampai sekarang.
Mengenai kasus Brigadir J, Presiden Jokowi menegaskan agar dituntaskan secara terbuka. Hal itu disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Istana Presiden.
“Intinya suaranya nggak berubah. Bahwa perintah presiden terhadap kasus ini supaya dituntaskan secara transparan, terbuka” kata Moeldoko, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.
Baca Juga: Kakek Pengemis di Indramayu Dapat Rp300 Ribu Sehari: Kalau di Jakarta Saya Dapat....
Moeldoko mengatakan agar isu tidak berkepanjangan. Perintah presiden selama ini sudah jelas, dan pihaknya juga menyatakan, Kapolri, Listyo Sigit Prabowo telah mengetahui perintah presiden tersebut dengan baik.
“Agar tidak terjadi isu-isu yang kesana kemari. Jadi sudah jelas perintah presiden,” ujar Moeldoko.
Perkembangan isu terbaru mengenai kasus kematian Brigadir J, dikabarkan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E mengaku, jika ada rekayasa terkait peristiwa penembakan Brigadir J.
Pengakuan tersebut disampaikan melalui kuasa hukum Deolipa Yumara, dia menuturkan Bharada E melakukan bela paksa terhadap penyerangan yang menewaskan Brigadir J.
Bharada E telah mengaku bahwa cerita yang disampaikan kepada masyarakat sehingga membuat simpang siur selama ini, ternyata merupakan rekayasa.