PIKIRAN RAKYAT – Kasus pembunuhan Aktivis HAM, Munir Said Thalid kembali mencuat ke permukaan.
Kasus tersebut ramai dibicarakan kembali setelah kronologi dan dalangnya dibongkar utas Hacker Bjorka, ‘idola’ baru di kalangan masyarakat.
Siapa yang tak kenal dengan Munir, Aktivis yang aktif di tahun 1997-1998 tersebut menjadi simbol penegakkan HAM sekaligus perlawanan terhadap rezim Soeharto pada masanya.
hingga saat ini rakyat masih belum puas dengan pengusutan kasus Munir. Bahkan setelah kematiannya, sosok Munir selalu disebut dalam diskursus publik yang mengusung hak asasi.
Baca Juga: Bjorka Ungkit Dalang Pembunuhan, Kenapa Kasus Munir Setelah 18 Tahun Tak Terpecahkan?
Bersama naiknya kasus Munir, sosok Mayjen TNI Muchdi Purwopranjono kembali jadi bulan-bulanan publik.
Hal ini lantaran dalam utasnya, hacker Bjorka menuding Ketua Umum (Ketum) Partai Berkarya itu sebagai dalang dibalik penghilangan nyawa aktivis tersebut.
Hadir bak juru selamat di tengah nihilnya kepercayaan publik terhadap aparat dan para pejabat, kata-kata hacker Bjorka ditelan mentah sebagai kebenaran mutlak.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menduga adanya niat dan kepentingan suatu pihak melalui akun anonim tersebut.