kievskiy.org

Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 131 Orang, Polri: Gas Air Mata Tak Mematikan

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. /Antara/Vicki Febrianto

PIKIRAN RAKYAT - Polri mengklaim bahwa tembakan gas air mata bukanlah penyebab banyaknya korban yang meninggal dalam kejadian tragis di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

“CS (Chlorobenzalmalononitrile) atau gas air mata dalam tingkatan tertinggi pun tidak ada yang mematikan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Dedi menjelaskan klaim tersebut berdasarkan dari keterangan ahli dan dokter yang menangani korban-korban tragedi di Stadion Kanjuruhan.

“Dari penjelasan para ahli, dokter spesialis yang menangani para korban, baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata,” ujarnya.

Baca Juga: 12 Fakta Ditemukan, Ada Pelanggaran HAM di Stadion Kanjuruhan

Lebih lanjut, Dedi mengatakan bahwa banyaknya korban meninggal dalam tragedi kerusuhan tersebut disebabkan karena kekurangan oksigen akibat saling berdesakan saat massa mencoba keluar dari stadion.

“Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Karena terjadi berdesak-desakan. Kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan, yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada pintu 13, pintu 11, pintu 14 dan pintu 3,” ucapnya.

Sebelumnya, Dedi juga telah menyampaikan perkembangan terbaru terkait total korban kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Berdasarkan data per 8 Oktober 2022, terdapat sebanyak 705 orang yang menjadi korban dalam tragedi tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat