PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jumlah kumulatif kasus mutasi Covid-19 dari virus SarsCov-2 varian Omicron subvarian XBB kini menjadi empat kasus.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam keterangan persnya secara daring pada 26 Oktober, menyampaikan sampai saat ini sudah ada 26 negara yang melaporkan varian XBB di wilayahnya, termasuk negara tetangga Singapura dengan rata-rata 6 sampai 8 ribu kasus per hari.
“Kemenkes mencatat hingga Selasa 25 Oktober 2022 ada penambahan kasus Covid-19 subvarian XBB sebanyak tiga kasus,” kata Syahril.
Dengan demikian, total kasus Covid-19 subvarian XBB ini menjadi empat orang, setelah kasus pertama ditemukan September lalu di Surabaya yang memiliki riwayat perjalanan dari Singapura.
Syahril menjelaskan tiga kasus terbaru ini diduga terpapar dari transmisi lokal. Namun, kabar baiknya, semua pasien sudah dinyatakan sembuh dan semua hanya menjalani isolasi mandiri atau tidak dirawat di rumah sakit.
“Gejala yang dilaporkan para pasien cenderung ringan yakni batuk dan pilek,” ujar Syahril.
Baca Juga: Menkes Bicara Penyebab Kelangkaan Vaksin Covid-19 di Daerah, Vaksin Buatan Lokal Disinggung
Syahril menegaskan subvarian XBB lebih cepat menular seperti halnya subvarian Omicron sebelumnya, Ba.4 dan Ba.5, namun tingkat kematiannya rendah dan tidak lebih parah dari varian sebelumnya..
“Subvarian XBB ini memang cepat menular seperti halnya sub Omicron yang lalu BA.4, hanya tingkat fatalitas, maupun angka kesakitan masuk rumah sakit tidak terlalu tinggi,” ucapnya.