kievskiy.org

Sejarah Nahdlatul Ulama: Ada Perubahan Besar Saat Masa Orde Lama

Logo Nahdlatul Ulama (NU).
Logo Nahdlatul Ulama (NU). / Instagram.com/@nahdlatululama

PIKIRAN RAKYAT – Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia adalah Nahdlatul Ulama. Organisasi ini berdiri pada awal abad ke-20 tepatnya pada 31 Januari 1926 M atau sama dengan 16 Rajab 1344 H.

NU didirikan sebagai organisasi ulama Muslim Asy'ari ortodoks. Selain itu, saat didirikan NU bergerak dalam bidang sosial keagamaan.

 

Sebelum Nahdlatul Ulama, ada tiga organisasi yang telah berdiri yaitu Nahdlatul Wathan yang didirikan pada 1916, Tashwirul Afkar yang didirikan pada 1918, dan Nahdlatut Tujjar yang dibentuk pada 1918.

Oleh karena itu, K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Abdul Wahab Hasbullah sebagai pemimpin sekaligus pendiri yang mendirikan NU, di mana organisasi ini bergerak dalam bidang sosial keagamaan pada tahun 1926 M. Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah berpegang teguh pada satu mazhab dari empat mazhab.

Perkembangan yang dialami oleh NU terbilang sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari Muktahar yang diadakan.

Sebanyak 96 kiai menghadiri Muktamar pertama NU yang diadakan pada tahun 1926, dilanjut pada tahun 1927 NU mengadakan Muktamar kedua yang dihadiri dengan 146 kiai dan 242 peserta. Muktamar ketiga yang diadakan pada tahun 1928 dihadiri oleh 260 kiai dan 35 cabang.

Tiap tahunnya anggota dan cabang dari organisasi ini terus meningkat hingga pada masa pendudukan jepang tahun 1942, cabang yang dimiliki NU berjumlah 120. Dilihat dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa organisasi ini cukup diminati oleh masyarakat.

Baca Juga: Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia, Simak 4 Teorinya

Cabang NU di luar Jawa pertama kali dibentuk pada tahun 1930 yaitu di Kalimantan Selatan. Cabang NU terus berkembang selama 10 tahun ke depan (1930-1940) yang dibentuk di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat