PIKIRAN RAKYAT - Munculnya wacana menutup operasional KA Argo Parahyangan menuai sorotan dari sejumlah pihak, salah satunya datang dari Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Arief Anshory Yusuf, PhD.
Wacana ini muncul berkenaan dengan segera rampung dan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Adapun KCJB ditargetkan segera rampung dan mulai mengangkut penumpang pada pertengahan 2023 mendatang.
Arief meminta pemerintah untuk tidak tergesa-gesa dalam menutup operasional KA Argo Parahyangan yang selama ini digunakan masyarakat.
Baca Juga: Gedung Sate Tingkatkan Kewaspadaan usai Terjadi Dugaan Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
“Biarkan konsumen memilih dahulu kereta cepat atau Argo Parahyangan. Bila betul nanti kereta cepat lebih baik (dari kecepatan, praktikalitas, dan keterjangkauan), maka konsumen akan beralih secara alamiah. Jangan terburu-buru kalau belum jelas terbukti. Kebijakan jangan hanya dibikin berbasis asumsi,” kata Prof. Arief. Prof.
Ada perbedaan yang dilihat oleh Arief perihal heterogenitas kebutuhan konsumen antara KCJB dengan KA Argo Parahyangan.
KA Argo Parahyangan selama ini mengantarkan penumpang dari pusat kota ke pusat kota tanpa harus transit terlebih dahulu.
Ketika nantinya wacana menutup operasional KA Argo Parahyangan benar-benar terjadi, menurut Arief tidak menutup kemungkinan banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi lain seperti bus.