kievskiy.org

Sidang Sambo, Ahli Sebut Akurasi Poligraf di Atas 93 Persen Sulit Dimanipulasi

Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo. /Antara/Indrianto Eko Suwarso

PIKIRAN RAKYAT - Ahli Poligraf Puslabfor Polri, Aji Febrianto menyebut bahwa tes poligraf atau tes deteksi kebohongan memiliki akurasi yang tinggi dan sulit untuk dimanipulasi.

Hal itu diungkap Aji saat memberikan kesaksian untuk lima terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf atas kasus dugaan pebunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Untuk teknik yang kita gunakan itu memiliki keakuratan diatas 93 persen," kata Aji di persidangan.

Aji menjelaskan ada tiga tahap dalam pengetesan poligraf. Pertama pre tes pemeriksan menjelaskan mekanisme pemeriksaan poligraf yang terdiri dari riwayat kesehatan, riwayat sosial, dan menyamakan persepsi dengan kronologis kejadian.

Baca Juga: Ferdy Sambo Akui Soal Pemberian HP ke Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf: Sebagai Hadiah

Tahap kedua tes dimulai dari terperiksa dipasang alat berupa sensor poligraf terdiri dari empat sensor yakni sensor dada, perut, radiovaskular, elektrodermal.

"Setelah dipasang alat diberi pertanyaan sesuai metode yang digunakan," tuturnya.

Lalu tahap ketiga pos tes yakni menganalisa grafik. Pemeriksaan ini dilakukan secara tim untuk menentukan apakah terperiksa terindikasi berbohong atau jujur.

Menurut Aji, akurasi poligraf bisa lebih tinggi dari 93 persen tergantung pemeriksa. Semakin pandai seorang pemeriksa maka nilai keakuratan semakin tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat