kievskiy.org

Update Gempa Sulut M 7,1: 5 Kali Gempa Susulan, Terjadi karena Deformasi Batuan

Usai gempa magnitudo 7,5 mengguncang, kini Maluku mengalami belasan gempa susulan dengan yang terbesar magnitudo 5,7.
Usai gempa magnitudo 7,5 mengguncang, kini Maluku mengalami belasan gempa susulan dengan yang terbesar magnitudo 5,7. /Pixabay/Tumisu Pixabay/Tumisu

PIKIRAN RAKYAT - Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu 18 Januari 2023 pukul 13.06 WITA.

Gempa berada di titik 2.80 LU, 127.11 BT (141 KM Tenggara Melonguane-Sulut). Dengan kedalaman 64 KM.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa magnitudo 7,1 itu tidak berpotensi tsunami.

"Tidak berpotensi tsunami," kata BMKG.

Guncangan gempa terasa di Minahasa, Manado, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Bitung, Ternate, Sofifi, Halmahera Timur, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan (skala) III MMI, Talaud, Sangihe, Sitaro (skala) III-IV.

Baca Juga: Melonguane Sulut Diguncang Gempa M 7,1, Terasa hingga Ternate dan Tidak Berpotensi Tsunami

Update Gempa

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono mengatakan gempa bumi magnitudo 7,1 di Laut Maluki itu terjadi karena deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku (intraslab) dengan mekanisme geser (strike slip).

"Gempa Laut Maluku Mag 7,1 ini dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku (intraslab) dengan mekanisme geser (strike slip)," kata Daryono di akun Twitternya, Rabu 18 Januari 2023.

Daryono menambahkan gempa berkekuatan magnitudo 7,1 itu juga telah diikuti gempa susulan dengan magnitudo terbesar adalah M 5,3.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat