PIKIRAN RAKYAT - Rotasi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memicu timbulnya berbagai spekulasi di benak masyarakat. Belakangan publik menilai 'mudiknya' sejumlah petinggi KPK ke instansi asal mereka berkarier, digadang-gadang terkait dengan kasus dugaan korupsi Anies Baswedan di Formula E.
Hal ini lantaran sebelumnya dilaporkan, Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto kembali ke Kejaksaan Agung (Kejagung) setelah bertugas di KPK selama 11 tahun lamanya. Sementara yang bersangkutan keluar saat penyelidikan kasus Formula E tengah berlangsung.
Selain Fitroh, Deputi Penindakan KPK Karyoto dan Direktur Penyelidikan Endar Prihantoro juga kembali ke Polri dengan alasan promosi jabatan. Terkait hal ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengamini bila pihaknya mendapat surat penarikan personel dari KPK ke Polri beberapa waktu lalu.
Dikatakan Listyo, rekomendasi tersebut disampaikan melalui surat yang dikirim Ketua KPK, Firli Bahuri. Kendati demikian, diakui Kapolri, pihaknya masih harus mempertimbangkan siapa yang dapat ditempatkan di instansinya melalui rapat kerja.
“Iya memang betul ada, namun demikian tentunya kita akan melihat peluang-peluang yang ada," katanya.
Respons KPK
Sebelumnya Ketua KPK, Firli Bahuri sempat membantah kembalinya Fitroh ke Kejagung berkaitan dengan penyelidikan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E. Firli menyebut Fitroh 'mudik' demi kepentingan kariernya.
"Itu (kembalinya Fitroh karena kasus Formula E) kata Anda, itu kan kata Anda. Tidak ada, beliau karena kembali untuk kariernya," katanya.
"Sebelas tahun di KPK kan, masak mengabdi di KPK terus-terusan? Wajar kalau beliau ingin kembali kan, kan untuk masa depan beliau juga. Oke? Tidak ada pertentangan," ujar dia.