kievskiy.org

Jokowi Bicara Soal Utang Rp8,3 Triliun Kereta Cepat: Kita Harus Pro Transportasi Massal

Rangkaian comprehensive inspection train (CIT) kereta cepat menjalani uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu 16 November 2022. Operasional KA Argo Parahyangan yang akan digantikan KCJB yang ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2023.
Rangkaian comprehensive inspection train (CIT) kereta cepat menjalani uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu 16 November 2022. Operasional KA Argo Parahyangan yang akan digantikan KCJB yang ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2023. /Pikiran Rakyat/Rafi Fadhilah Rizqullah

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal kebijakan pemerintah untuk menambah utang pada China untuk pembangunan kereta cepat. Perlu diketahui bahwa pemerintah berencana mengajukan pinjaman tambahan sebesar 550 juta dolar (setara dengan Rp8,3 triiun).

Jokowi meminta agar masyarakat setuju dengan rencana pemerintah tersebut. Karena rencana utang untuk kereta cepat digunakan demi membangun transportasi massal yang lebih baik untuk publik.

"Ini untuk transportasi massal. Hati-hati. Jangan utamakan kendaraan pribadi. Ini beda," tutur Presiden Jokowi dalam acara pembukaan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Kamis, 16 Februari 2023.

Jokowi meminta agar masyarakat lebih mendukung pengembangan transportasi massal.

Baca Juga: Permintaan Maaf Iwan Bule Usai Lepas Jabatan Ketua Umum PSSI: Saya Tidak Sempurna

"Kita harus pro terhadap transportasi massal. Sehingga yang namanya MRT, LRT. kereta api, kereta api cepat, itu menjadi suatu keharusan bagi kota-kota besar," kata Jokowi.

"Agar mudah transportasi terintegrasi dari kota mau ke kota. Sehingga orang tidak cenderung pada yang namanya mobil pribadi," tuturnya.

Perlu diketahui Indonesia kembali melakukan pinjaman ke China, untuk menutupi biaya Kereta Cepat yang membengkak.

Apalagi, pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ini mencapai Rp18,2 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat