kievskiy.org

Penjelasan Polri Soal Alasan Proses Evakuasi Kapolda Jambi Diupayakan Lewat Jalur Udara

Tim SAR gabungan TNI, Polri, dan Basarnas menyiapkan kelengkapan logistik di samping helikopter Bell 429 milik Korpolairud Baharkam Polri sebelum diberangkatkan menuju Kabupaten Kerinci dari Bandara Sultan Thaha lama, Jambi, Senin 20 Februari 2023.
Tim SAR gabungan TNI, Polri, dan Basarnas menyiapkan kelengkapan logistik di samping helikopter Bell 429 milik Korpolairud Baharkam Polri sebelum diberangkatkan menuju Kabupaten Kerinci dari Bandara Sultan Thaha lama, Jambi, Senin 20 Februari 2023. /Antara/Wahdi Septiawan

PIKIRAN RAKYAT – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebut jika proses evakuasi Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono, dan rombongan yang mengalami kecelakaan helikopter di Bukit Tamiai, Kerinci, akan diupayakan melalui jalur udara.

Pasalnya, evakuasi jalur udara dinilai lebih efektif dibandingkan dengan evakuasi melalui jalur darat. Menurut Dedi, evakuasi melalui jalur darat terbilang lebih berat, dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Kalau tim darat cukup berat dan cukup lama waktunya, risikonya juga cukup tinggi, tidak bawa beban saja butuh waktu 12 jam (jalani kaki), apalagi membawa beban, orang lagi sakit ditandu bisa lebih 12 jam, bisa di atas 20 jam, yang efektif adalah evakuasi lewat jalur udara," katanya, Senin, 20 Februari 2023.

Proses evakuasi melalui jalur udara itu diketahui masih belum berjalan lancar lantaran terkendala cuaca. Akibat cuaca tersebut, hingga pukul 15.00 WIB, proses evakuasi Rusdi Hartono, dan rombongannya harus terpaksa dihentikan sementara.

Baca Juga: Cium Gelagat Sandiaga Uno, Pengamat Sarankan PPP Berhenti PDKT: Dia Tunduk pada Prabowo

Berdasarkan keterangan Dedi, Tim SAR mempunyai batas waktu sampai pukul 20.00 WIB. Nantinya, jika cuaca mendukung, maka proses evakuasi akan dilakukan sebelum batas waktu yang telah diberikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tersebut.

"Batas waktu yang kami dapatkan dari Tim SAR yang ada di Merangin atau Kerinci sampai jam 20.00, karena BMKG bisa memberikan toleransi waktu segitu. Ini untuk menjaga keselamatan kru heli (SAR) dan yang dibawa," ujarnya.

Meski demikian, Dedi mengungkapkan bahwa terdapat tim evakuasi yang telah memberikan perawatan kepada Kapolda Jambi, dan rombongannya di tempat helikopter mendarat darurat tersebut. Adapun, personel Tim SAR jalur udara yang telah tiba di lokasi itu di antaranya adalah dua personel Brimob, dua dokter kesehatan Polri, dan dua Basarnas.

"Dari tim Dokkes Polri sedang memberikan perawatan medis kepada korban khususnya Kapolda yang alami luka paling berat daripada yang lainnya," ucapnya seperti dilaporkan Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat