PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai bahwa gaya komunikasi Erick Thohir mampu menjangkau seluruh kelompok masyarakat, mulai dari akar rumput, tokoh agama, hingga generasi millennial.
Menurut Ray Rangkuti, sosok yang tengah digadang-gadang sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) ini tersebut memiliki gaya komunikasi yang luwes sehingga membuat figurnya mampu diterima dengan baik dan mudah di semua kelompok masyarakat Indonesia.
“Karena ada kelebihan lain yang dimiliki Erick Thohir, yakni relatif bisa masuk ke semua kelompok masyarakat,” ujar Ray Rangkuti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Kecakapan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam berkomunikasi ini juga yang menjadi salah satu modal utama yang membawanya untuk masuk dalam jajaran bakal cawapres paling potensial di Pemilu 2024 mendatang. Ray juga menilai bahwa modal yang dimiliki oleh Erick sudah komplit.
Baca Juga: Jadi Ketua PSSI, Erick Thohir Dapat Pesan dari Sejumlah Pesepak Bola Top Dunia
“Oleh karenanya, kalau Erick Thohir dikatakan penentu untuk calon wakil presiden, saya kira itu pernyataan yang tidak berlebihan,” tutur Ray Rangkuti.
Elektabilitas Erick Thohir Masuk Tiga Besar
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mendapatkan nama Erick Thohir sebagai salah satu bakal calon wakil presiden potensial. Nama Erick Thohir menempati urutan ketiga setelah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani.
Survei LSI ini dilakukan dengan mengambil 1.200 responden yang dipilih secara acak 34 provinsi di Indonesia mulai tanggal 11 hingga 23 Februari 2023. Hasil survei mendapatkan bahwa nama AHY berhasil memuncaki urutan pertama cawapres potensial dengan hasil survei 27,2 persen.
Sedangkan di urutan kedua diisi oleh nama Ketua DPR Puan Maharani dengan jumlah 19,4 persen, dan nama Erick Thohir di urutan ketiga dengan jumlah pemilih sebanyak 9,7 persen. Kemudian diikuti dengan nama Sandiaga Uno (6,5 persen), Ridwan Kamil (4,6 persen), Airlangga Hartarto (3,9 persen), Muhaimin Iskandar (2,8 persen), Gatot Nurmantyo (1,6 persen), Khofifah Indar Parawansa (0,8 persen), dan terakhir Andika Perkasa (0,4 persen).