kievskiy.org

Defisit, Utang Indonesia Diprediksi Bakal Bengkak Hampir 40 Persen, Luhut: Wajar, Cukup Terkendali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.*
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Posisi utang Indonesia sat ini meningkat dibandingkan 2019. Menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang Indonesia saat ini, terutama didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi rupiah.

Rinciannya, posisi utang pemerintah per akhir Juni 2020 meningkat menjadi Rp5.264,07 triliun. Utang tersebut bertambah Rp484,8 triliun dari posisi akhir 2019 Rp4.779 triliun seiring kebutuhan dana untuk menangani masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, beranggapan meningkatnya utang luar negeri ditopang arus modal masuk pada SBN dan penerbitan surat utang global pemerintah merupakan hal yang wajar.

Baca Juga: Curhat ke Maia Estianty, Jessica Iskandar Ungkap Kesedihan Batal Menikah dengan Richard Kyle

Adapun aliran modal tersebut sebagian untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan, termasuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.

Namun demikian, pertumbuhan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dianggap masih cukup terkendali.

"Kalau ada orang bilang utang kita berlebihan segala macam, ya memang harus dilakukan, tapi masih sangat-sangat terkendali," ujar Luhut di Jakarta, Minggu 26 Juli 2020.

Baca Juga: Oknum Berpangkat Kombes Dilaporkan Istri dan Anaknya, Humas Polri Buka Suara

Menurut dia kemampuan membayar utang dijaga dengan cara mencari sumber pembiayaan murah dan meningkatkan pendapatan negara. Pihaknya memproyeksikan sampai tiga tahun mendatang utang pemerintah akan mengalami pertumbuhan di level 38,1 persen hingga tahun 2023 untuk menutupi kebutuhan defisit anggaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat