kievskiy.org

Pengamat Beberkan Alasan Depo Pertamina Plumpang yang Harus Pindah, Bukan Penduduk

Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2023.
Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2023. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Jokowi menegaskan lokasi Depo Pertamina Plumpang sebagai zona berbahaya dan tidak bisa lagi untuk ditinggali. Hal itu disampaikan setelah peristiwa kebakaran hebat di kawasan tersebut pada Jumat, 3 Maret 2023.

Peristiwa yang menghanguskan banyak rumah warga di sekitarnya tersebut mengakibatkan 19 orang meninggal dunia. Selain itu, sebanyak 50 orang luka-luka, dan ratusan orang mengungsi.

Setelah melakukan kunjungan ke lokasi kejadian pada Minggu, 5 Maret 2023, Jokowi pun meminta Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar segera mencari solusi. Dia menegaskan, lokasi Depo Pertamina Plumpang sebagai zona berbahaya dan tidak bisa lagi untuk ditinggali.

Terkait hal itu, Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada, Dr. Fahmy Radhi, MBA menuturkan ada 2 pilihan yang kemungkinan akan ditempuh pemerintah sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Dua pilihan itu adalah dengan relokasi Depo Pertamina Plumpang, atau relokasi pemukiman warga secara tepat dan cepat.

Baca Juga: Meski Serbadarurat, Warga Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Dekat Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Dia mengungkapkan, dalam proses pengambilan keputusan, terkesan mengemuka pendapat bahwa jatuhnya korban adalah kesalahan penduduk tinggal di daerah buffer zone yang diklaim milik Pertamina. Hampir tidak mengemuka pendapat yang mempertanyakan mengapa kebakaran dahsyat terjadi.

“Tentunya kalau kebakaran itu tidak terjadi maka tidak ada korban berjatuhan. Faktanya, kebakaran itu berawal dari Depo Pertamina Plumpang yang menyambar sejumlah rumah penduduk," kata Fahmy Radhi, Senin, 6 Maret 2023.

Menurutnya, kebakaran yang ketiga kali di Depo Pertamina Plumpang dan Kilang Minyak Pertamina mengindisikan bahwa sistem keamanan (Safety System) amat buruk. Sistem keamanan di bawah International Standard yang mensyaratkan zero accidents bagi aset strategis dan resiko tinggi.

Fahmy Radhi menilai, Pertamina tidak tampak melakukan upaya serius untuk memperbaiki sistem keamanan yang diterapkan. Akibatnya, kebakaran beruntun Kilang Minyak dan Depo BBM milik Pertamina berulang, dan kali ini merenggut 19 nyawa penduduk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat