kievskiy.org

Survei: Persepsi Publik atas Kondisi Ekonomi yang Buruk Cenderung Meningkat

Ilustrasi rupiah.
Ilustrasi rupiah. /Pikiran Rakyat/Yusuf Wijanarko

PIKIRAN RAKYAT - Persepsi publik atas kondisi ekonomi nasional yang buruk ini cenderung meningkat dibandingkan dengan hasil survei serupa yang dilakukan IPO pada 19-24 Oktober 2022 yang hanya sebesar 42 persen, naik sebesar 11 poin.

Berdasarkan survei IPO periode 1-7 Maret 2023 terjadi peningkatan dari 31 persen menjadi 37 persen, naik 6 poin. 

"Demikian pun responden yang menyatakan Tidak Tahu, menurun dari 18 persen (survei 2022) menjadi 6 persen. Sangat Baik menurun dari 7 persen menjadi 3 persen," kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, kepada Pikiran-rakyat.com, Minggu 12 Maret 2023.

Dedi mengungkapkan, sementara penilaian publik atas kondisi sosial dan keamanan nasional pun menurun, dari 57 persen yang menyatakan baik, menjadi 56 persen. Dari 21 persen yang menyatakan buruk, menjadi 31 persen.

Baca Juga: Erick Thohir Ingatkan Pemkab Bandung Soal Stadion SJH: Piala Dunia U-20 Belum Tentu Digelar Indonesia Lagi

"Namun, Jokowi mendapatkan penilaian positif pada aspek penegakan hukum. Terjadi kenaikan penjualan Baik dari responden, 36 persen (survei Oktober 2022) menjadi 47 persen pada survei kali ini. Senada, penilaian Buruk pun menurun dari 53 persen menjadi 41 persen," ujarnya memaparkan.

Kemudian, pada lembaga-lembaga penegakan hukum, penilaian terhadap institusi kepolisian menurun, dari 36 persen responden yang menyatakan Percaya, menjadi 28 persen. Dari 41 persen yang menyatakan Tidak Percaya, menjadi 51 persen.

Hal serupa terjadi pada Komisi Pemberantasan Korupsi, lanjut Dedi, yaitu dari 42 persen yang menyatakan Percaya, menjadi 41 persen. Dari 36 persen yang menyatakan Tidak Percaya, menjadi 37 persen. 

Akan tetapi, berbeda dengan lembaga Pengadilan. Terjadi kenaikan kepercayaan publik dari 42 persen hasil survei Oktober 2022, menjadi 44 persen hasil survei Maret ini. Tingkat ketidakpercayaan publik juga menurun, dari 32 persen menjadi 24 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat