PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah memprediksi adanya lonjakan pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran 2023. Hal tersebut seiring dengan dicabutnya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Selain itu, masuknya masa normal pascapandemi Covid-19 menjadi sebab lain dari potensi tingginya pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran 2023. Kendati demikian, Pemerintah telah menyiapkan pelbagai langkah supaya mudik Lebaran 2023 berjalan dengan lancar serta memberi rasa aman dan nyaman kepada pemudik.
Sejumlah langkah yang telah disiapkan Pemerintah itu, yakni dari penyiapan sarana dan prasarana transportasi, aspek keselamatan hingga manajemen rekayasa lalu lintas. Evaluasi dari pelaksanaan mudik maupun Natal dan tahun baru menjadi bekal agar tahun ini bisa lebih baik.
Dengan potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 yang diprediksi mencapai 123,8 juta orang, di sektor darat Ditjen Perhubungan Darat bersama Kementerian PUPR dan Korlantas Polri sudah melakukan peninjauan jalur pantai selatan dan pantai utara Jawa.
Baca Juga: Dubes Ukraina Tersinggung dengan Wacana yang Diungkapkan Gubernur Bali
Berdasarkan peninjauan yang dilakukan, dari jalur pantai selatan, ditemukan alasan mengapa jalur tersebut kurang diminati pemudik. Mengutip Antara, minimnya penerangan jalan, kurangnya rambu-rambu yang dapat membahayakan pengendara, serta jumlah rest area dan SPBU yang kurang menjadi sejumlah alasan. Oleh sebab itu, pembangunan fasilitas keselamatan jalan akan dipercepat.
Di samping itu, ada hal penting lainnya yang diidentifikasi untuk memperlancar mudik Lebaran 2023, yakni jalur tol Jakarta ke arah Jawa Tengah. Tol Cipali jadi titik krusial saat arus mudik maupun arus balik Lebaran 2023.
Koordinasi dilakukan Ditjen Perhubungan Darat dengan Korlantas Polri, mulai dari penerapan rekayasa lalu lintas, maupun pengawasan dan penindakan baik berupa contraflow, one way, dan rekayasa yang lain.
Volume lalu lintas saat arus mudik Lebaran 2023 di empat gerbang tol utama diperkirakan mengalami kenaikan 2,8 persen dari Lebaran 2022. Kenaikan juga diprediksi terjadi saat arus balik Lebaran 2022 diprediksi terjadi pada H+1 sampai H+10, naik 1,4 persen dari tahun sebelumnya.