kievskiy.org

Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023: Antara Dilema Politik dan Kemajuan Sepak Bola Indonesia

Ilustrasi sepak bola.
Ilustrasi sepak bola. /Pixabay/AnnRos

PIKIRAN RAKYAT – Kehadiran timnas Israel dalam kompetisi Piala Dunia U20 2023 yang berlangsung di Indonesia kini menuai polemik. Pasalnya, kesebelasan The Blues and White tersebut mendapatkan penolakan untuk berlaga di Indonesia.

Perlu diketahui, Israel lolos ke ajang ini melalui cara yang sah dan sesuai aturan di babak playoff zona Eropa sehingga anak asuh Ofir Haim itu berhak berlaga di Piala Dunia U20 2023 di Indonesia.

Anehnya, penolakan terhadap Israel ini muncul menjelang pengundian pembagian grup Piala Dunia U20 di Bali pada 31 Maret 2023 mendatang, yang membuat fase drawing grup terpaksa dibatalkan FIFA karena alasan keamanan.

Penolakan tersebut mencuat usai Gubernur Bali Wayan Koster, yang secara tegas menolak timnas Israel masuk ke Pulau Bali, dengan alasan yang terbilang improvisasi. Koster mencoba mencampur urusan politik dengan sepak bola lewat langkah ‘akrobatiknya’.

Baca Juga: Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20 Indonesia Tuai Polemik, Mahfud MD Ingatkan Pidato Bung Karno di KAA

Berdasarkan pantauan Pikiran-rakyat.com, Gubernur Bali menjadi salah satu pihak yang sebelumnya sudah menandatangani nota Government Guarantee yakni untuk menjadikan daerahnya sebagai salah satu tempat digelarnya Piala Dunia U20, termasuk di dalamnya pelaksanaan fase drawing grup.

Pembatalan ini pastinya menjadi pukulan telak bagi PSSI yang sejatinya sudah siap menggelar ajang yang akan digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. PSSI lantas mempertanyakan ulang kenapa terjadi penolakan kepada Israel baru-baru ini.

Sejauh ini alasan paling mengemuka, yang bisa dipahami banyak masyarakat soal penolakan keikutsertaan negara ini yakni konflik politik Israel dengan Palestina, mengingat Indonesia selama ini menjadi pendukung garda depan pendukung Palestina sebagai negara berdaulat.

Dengan Israel, Indonesia sejatinya tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, tetapi memiliki hubungan di sejumlah sektor antara lain keamanan, pariwisata, dan dagang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat