PIKIRAN RAKYAT – Jurnalis asal Inggris, Rob Harris, mengeklaim bahwa salah satu alasan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 karena infrastruktur Indonesia belum siap untuk melaksanakan Piala Dunia U20.
“FIFA merasa bahwa Indonesia tidak akan siap menggelar Piala Dunia U20 berdasarkan kunjungan lapangan, hal tersebut menjadi faktor dibalik pembatalan Piala Dunia U20 di sana (Indonesia), sementara pembicaraan tentang partisipasi Israel berlangsung,” kata Rob Harris melalui akun Twitter pribadinya @RobHarris.
Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah klaim tersebut. Dia mengatakan, semua stadion baik utama maupun latihan telah rampung direnovasi.
“Kami sudah menyiapkan semuanya. Sejak 31 Maret, saat FIFA memeriksa tahap akhir finalisasi stadion, semua dinyatakan oke. Jadi tidak benar jika sekarang ada yang bilang batal karena infrastruktur stadion. Gak benar itu,” kata Basuki pada Senin, 3 April 2023 seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Menpora Dito Mahendra Tak Peduli jika Diremehkan karena Masih Muda
Menurutnya, Kementerian PUPR sudah melakukan renovasi lima venue pertandingan serta renovasi 20 lapangan latihan dengan total biaya Rp155,17 miliar.
“Kami komitmen dengan tugas yang diberikan. Apalagi ajang Piala Dunia U20, seperti yang dikatakan Pak Erick, merupakan ajang terbesar kedua FIFA. Sehingga kami tidak main-main demi menjaga amanah Presiden demi suksesnya turnamen tersebut. Selain itu, kami juga tengah memperbaiki stadion-stadion lainnya di Indonesia agar sesuai dengan standar FIFA,” katanya.
Basuki menjelaskan, lima stadion utama selain Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta yang direnovasi adalah Stadion Gelora Siriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan dan empat lapangan latihan dengan biaya Rp43,35 miliar.
Selanjutnya, Stadion Si Jalak Harupat, Jawa Barat yang dijadikan venue utama dan empat lapangan latihan dengan biaya Rp53,97 miliar. Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, dan empat lapangan latihan dengan biaya Rp16,82 miliar.