kievskiy.org

Wakil Kepala BPIP, Sebut Kirab Panji dan Mahkota Kerajaan Sumedang sebagai Mutiara Pancasila

Kirab Panji dan Kirab Mahkota Kemaharajaan Sunda di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu, (14/5).
Kirab Panji dan Kirab Mahkota Kemaharajaan Sunda di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu, (14/5). /BPIP


PIKIRAN RAKYAT
- Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr. Drs. Karjono Atmoharsono, S.H., M. Hum. mewakili Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. menghadiri Kirab Panji dan Kirab Mahkota Kemaharajaan Sunda di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu, (14/5).

Dalam sambutannya, ia mengatakan, Kirab Panji dan Mahkota merupakan bagian dari menggali mutiara nilai Pancasila, karena telah melestarikan budaya bangsa, kearifal lokal di masa sejarah Kerajaan Sunda.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari menggali mutiara Pancasila yang ada di Sumedang", ujarnya.

Kegiatan ini menggambarkan refleksi bagaimana dahulu Panji dibawa oleh Prabu Aji Putih dari Darmaraja.
“Mahkota Binokasih merupakan sejarah ketika Kerajaan Sumedang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Pajajaran). Mahkota diserahkan Prabu Siliwangi melalui hulu balangnya kepada Pangeran Geusan Ulun”, ujarnya.

Filosofi Insun Medang Insun Madangan yang kemudian menjadi kata "Sumedang", warga Sumedang harus bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Kirab Panji dan Kirab Mahkota Kemaharajaan Sunda di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu, (14/5).
Kirab Panji dan Kirab Mahkota Kemaharajaan Sunda di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu, (14/5).

Baca Juga: Komisi Yudisial Diminta Pantau Sidang KSP Indosurya, Pengamat Ingatkan Potensi Jual Beli Kasus

“Insun Medal berarti (Insun: Aku , Medal: Keluar). Insun Medal berarti (Insun: Daya, Madangan: Terang). Aku Lahir untuk Memberikan Penerangan. Pada dasarnya, hidup yang lebih bermanfaat. Sementara kata Sumedang berasal dari kata insun madangan, yang berubah pengucapannya menjadi sun madang, dan selanjutnya berubah menjadi Sumedang”, ujar Karjono.

Waka BPIP mengajak, jadikan Pancasila layaknya bintang penerang. Sehingga, kita akan mampu melalui berbagai tantangan dan ujian di tengah cita-cita mewujudkan kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia sebagai bangsa majemuk memiliki tantangan besar dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan masyarakatnya yang terdiri dari berbagai etnis, suku, budaya, dan agama. Kemajemukan bangsa Indonesia dewasa ini juga makin diuji dengan timbulnya riak-riak dari aksi segelintir kelompok dengan menyebarkan paham-paham yang dapat merusak tatanan kehidupan bangsa yang berlandaskan Pancasila.

Menurutnya, dengan Pancasila kita mampu melalui tantangan dan ujian yang ada saat ini, terutama keberagaman yang ada di Indonesia, tapi bangsa Indonesia tetap rukun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat