PIKIRAN RAKYAT – Bima Yudho atau yang biasa dikenal dengan Awbimax menuai sorotan publik belum lama ini. Nama pemuda asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Australia itu melambung usai ia menyuarakan pendapatnya mengenai sejumlah faktor yang membuat Lampung tidak maju-maju.
Pendapatnya itu disampaikan melalui video TikTok miliknya @awxbimaxreborn pada April 2023. Kondisi infrastruktur dan jalan pun dinilai merupakan salah satu faktor yang membuat Lampung dinilai jalan di tempat.
“Alasan pertama adalah infrastruktur yang terbatas. Ini banyak banget di Lampung tuh proyek-proyek dari pemerintah yang mangkrak, contohnya Kota Baru, itu dari zaman gue SD sampe sekarang gue engga pernah denger kabarnya lagi. Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar ya bestie dan gue ga tau tuh sekarang,” katanya, dikutip pada Senin, 5 Juni 2023.
“Dan juga jalan-jalan di Lampung ya…jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 km bagus, 1 km rusak, terus jalan ditempel-tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa,” ujarnya melanjutkan.
Baca Juga: Diberi Rp800 M oleh Jokowi, Gubernur Lampung: Harus Banyak Sholat
Selain itu, Awbimax juga menyinggung sejumlah faktor lainnya, di antaranya pendidikan dan kecurangan di dalamnya. Ia pun mengklaim bahwa pemerintah ikut andil dalam hal tersebut.
“Proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri itu banyak banget kecurangan. Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan. Kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya, kunci jawaban tersebar, kalau udah mau UN tuh kan, itu yang nyebarin siapa kalau bukan dari itu pemerintah,” ucapnya.
Tak berhenti sampai di situ saja, Awbimax pun membahas tentang birokrasi dan hukum di wilayah Lampung yang menurutnya lemah. Kemudian, soal ketergantungan Lampung terhadap sektor pertanian yang dinilai merupakan sektor yang tidak bisa stabil.
Baca Juga: Diduga Sopir Mengantuk, Mobil yang Ditumpangi Fiersa Besari Nyaris Masuk Jurang
“Tata kelola yang lemah, korupsi di mana-mana, birokrasi engga efisien, hukumnya engga ditegakkan, lemah banget, terus juga suap, aduh engga usah bahas suap ya mak, di mana-mana udah kayak makan sehari-hari gitu kan,” tuturnya.