/photo/2023/06/06/4236213433.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Kuasa hukum David Ozora merasa sedikit lega lantaran majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Hal itu karena keputusan majelis hakim mengusut soal pelat nomor palsu yang digunakan Mario Dandy untuk mobil Rubicon saat penganiayaan terjadi.
Shane Lukas dan Anastasia Pretya Amanda alias APA memberi kesaksian yang sama terkait pelat nomor palsu yang digunakan Mario Dandy. Keduanya kompak menyebut jika Mario Dandy biasanya menggunakan pelat nomor yang asli.
Dalam persidangan yang digelar pada Selasa, 4 Juli 2023 ini, Shane Lukas mengakui jika pelat nomor mobil Rubicon sempat diganti oleh Mario Dandy. Pergantian tersebut dilakukan setelah mobil dibawa ke Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dari kesaksian Shane dan APA ini, kuasa hukum David Ozora berharap Mario Dandy memberikan vonis yang setimpal atas kesalahannya. Pasalnya, Mario sudah melakukan banyak kesalahan dari kasus ini.
Baca Juga: Inisiator Berharap PK Moeldoko Soal Kepengurusan Partai Demokrat Dapat Hasil Terbaik
“Kereen majelis hakim ini, semoga memberikan vonis yang berkeadilan,” ujar Mellisa, dalam unggahan Insta Story pada Selasa, 4 Juli 2023.
“Shane dan Amanda menyampaikan bahwa Mario Dandy tidak pernah terlihat menggunakan pelat mobil B 120 DEN kecuali di hari dilakukan penganiayaan. Pelat no mobil Rubicon tersebut biasanya B 2571 PBP dan pelat mobil sempat diganti pasca penganiayaan,” kata Mellisa.
Pihak David Ozora mengaku sempat kecewa dengan jaksa penuntut umum (JPU) yang tak mengusut dugaan ancaman penembakan yang dilakukan oleh Mario Dandy. Padahal sudah banyak saksi dan bukti yang menyinggung hal tersebut.
Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, mengaku sangat kesal lantaran hal tersebut. Menurut pihak korban, JPU hanya mengejar motif Mario Dandy melakukan aksi penganiayaan tersebut.