kievskiy.org

Jokowi Kunjungi Papua Nugini dan Australia untuk Redam Konflik Papua, Bicara dari Hati ke Hati

Presiden Joko Widodo (kiri) menyalami peserta Papua Street Carnival di Jayapura, Papua, Jumat (7/7/2023). Acara yang bertema Papua Extravaganza the East Great Spirit tersebut menampilkan puluhan kostum karya peserta Papua Youth Creative Hub yang bertujuan untuk menunjukkan kreativitas generasi muda Papua. ANTARA FOTO/Gusti Tanati/app/nym.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyalami peserta Papua Street Carnival di Jayapura, Papua, Jumat (7/7/2023). Acara yang bertema Papua Extravaganza the East Great Spirit tersebut menampilkan puluhan kostum karya peserta Papua Youth Creative Hub yang bertujuan untuk menunjukkan kreativitas generasi muda Papua. ANTARA FOTO/Gusti Tanati/app/nym. /Gusti Tanati ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Australia dan Papua Nugini (PNG) salah satunya untuk meredam konflik di Papua. Menghadapi kelompok separatis yang kian memecah belah, Jokowi berharap Australia dan PNG tidak mengindahkan keinginan kelompok tertentu yang berpotensi mencederai persatuan.

"Saya sudah berbicara dari hati ke hati secara informal sehingga diharapkan dengan adanya kunjungan ke kedua negara bisa meredam konflik (di Papua) dan keinginan-keinginan (kelompok) tertentu," harap Jokowi, di Jayapura, Jumat, 7 Juli 2023.

Presiden menyatakan harapan itu usai membuka Papua Street Carnival yang dipusatkan di kawasan Kantor Gubernur Dok II Jayapura. Dikatakan Jokowi, besar harapannya untuk mengurangi intensitas konflik di Papua, melalui kunjungannya ke Australia dan PNG.

Jokowi juga mengatakan dirinya ingin mempererat kerja sama dengan kedua negara, dalam bidang ekonomi, terutama mining (pertambangan), industri dan streaming atau hilirisasi. Secara umum, Kepala Negara RI itu menyatakan ingin menjalin hubungan baik dengan PNG dan Australia.

Baca Juga: Cek Fakta: 6 Jenderal TNI Diringkus Kabarnya Jadi Beking Pimpinan Al Zaytun

"Apapun itu kedua negara baik Australia dan PNG sangat berpengaruh di region kita," kata Jokowi, dikutip dari Antara, Sabtu, 8 Juli 2023.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua makin bengis dan tak terkendali belakangan. Dalam kurun enam tahun terakhir, kelompok yang salah satunya dipimpin Egianus Kogoya itu telah melakukan sebanyak 65 kali aksi kekerasan yang menyebabkan 74 orang luka-luka dan meninggal.

"74 Orang yang meninggal dan luka-luka itu terdiri dari aparat keamanan dan warga sipil," kata Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go di Jayapura, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 16 Februari 2023.

Sejak 2017, Kogoya mulai memimpin aksi kekerasan bersenjata itu, yang meliputi 31 aksi penembakan, 16 aksi kontak tembak, delapan penyerangan, tiga pembantaian dan dua pembakaran. Selain itu, KKB juga pernah melakukan aksi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, pengancaman, hingga penyanderaan pilot di kasus terbaru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat