PIKIRAN RAKYAT - Baliho bergambar bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sempat terpasang di lahan TNI. Baliho itu ditempatkan di area Markas Kodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Pihak TNI lalu mencopot baliho bergambar Ganjar Pranowo, setelah Dandim 1013/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko berkoordinasi dengan pemasang baliho dan pemerintah daerah setempat.
Kasus baliho ini mendapat atensi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan bahwa pihak Bawaslu Kalimantan Tengah sedang mengecek lokasi pemasangan baliho itu.
"Lagi dicek sama teman-teman (Bawaslu) di Kalimantan Tengah kalau tidak salah ya, tempatnya di mana lagi kita cek, dan itu apakah kita lihat prosesnya Kalimantan Tengah sekarang lagi proses," ujar bagja usai acara "Senandung Pemilu Damai" di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Selasa 18 Juli 2023, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo, Puan Maharani Tak Mau Berpikir Negatif
Ia menambahkan bahwa Bawaslu akan mengawasi jalannya sosialisasi di setiap tingkatan sebelum masa kampanye dimulai pada 28 November mendatang.
"Sosialisasi ya, bukan kampanye. Sosialisasi tidak diperkenankan tapi kalau di internal partai. Kalau di luar masyarakat itu yang kami batasi tidak boleh mengajak tentang sosialisasi," ucap Bagja.
Baliho bergambar bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo terpasang di area Markas Kodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah. TNI mencopot baliho tersebut pada Sabtu, 15 Juli 2023.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menekankan soal netralitas TNI dalam Pemilu misalnya prajurit diperintahkan untuk tidak memberi fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada pasangan calon dan partai politik untuk digunakan sebagai sarana kampanye.
Baca Juga: Andika Perkasa Mengaku Dukungannya ke Ganjar Pranowo Bukan Arahan Jokowi