kievskiy.org

Cerita Pilot AU Prancis Lihat Jelas Polusi Udara saat Terbang di Langit Jakarta

Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin 29 Juli 2019.
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin 29 Juli 2019. /Antara/Wahyu Putro A

PIKIRAN RAKYAT - Kapten Rayak, salah satu pilot jet tempur Rafale menceritakan pengalamannya menerbangkan Rafale di ruang udara Indonesia. Menurutnya, saat melakukan perjalanan dari Guam ke Indonesia, ia mendapatkan beberapa kendala karena lalu lintas udara di Jakarta sangat padat.

"Saya bisa melihat tidak ada kendala atau perbedaan yang berarti. Cuman saya melihat pas mendekat Jakarta itu lalu lintas penerbangannya sangat padat," ujar Rayak di Terminal Selatan Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu 26 Juli 2023.

Akan tetapi, pilot angkatan udara (AU) Perancis tersebut mengatakan ketika sudah keluar dari langit Jakarta lalu lintas udara tidak begitu padat.

Ketika ditanya mengenai kualitas udara dan polusi di Jakarta yang termasuk buruk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat pada Selasa 25 Juli 2023, Kapten Rayak mengaku dapat melihat jelas polusi udara tersebut. Namun hal itu tidak menjadi kendala baginya apalagi sampai mengganggu jarak pandang.

Baca Juga: Waspada Potensi Gelombang Tinggi Hingga Enam Meter pada 27-28 Juli di Wilayah ini

"Jadi, kendalanya itu saja. Tidak ada (kendala untuk polisi udara)," tegasnya.

Pilot Rafale Harus Memenuhi Kualifikasi

Kapten Rayak menyebutkan jika ingin menerbangkan pesawat jet tempur Rafale, pilot yang ditugaskan harus benar-benar memenuhi kualifikasi dalam menerbangkan pesawat bagi pemula maupun berpengalaman. Pasalnya, pada pesawat tersebut terdapat peralatan yang canggih.

"Untuk pilot muda yang pendidikan, pelajar, selama delapan bulan sebelum dia bisa menerbangkan Rafale di dalam satu skuadron. Tetapi, untuk pilot yang sudah berpengalaman, biasanya itu memakan waktu tiga bulan dan dia bisa terbang secara operasional," tambah Rayak.

Sebelum menerbangkan Rafale, Kapten Rayak mengaku juga pernah menerbangkan pesawat tempur Dassault Mirage 2000-D. Dia menilai secara umum cara menerbangkan kedua jet tempur itu hampir sama, tapi tetap ada perbedaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat