PIKIRAN RAKYAT - Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sosok yang bersaing sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Namun, setelah Jokowi menjadi presiden terpilih, Prabowo Subianto pun memutuskan untuk bergabung ke Kabinet Indonesia Maju dengan menjadi Menteri Pertahanan.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mengungkapkan alasan di balik langkahnya tersebut. Ia mengatakan tak ingin diadu domba oleh pihak-pihak tertentu.
"Saya tidak mau diadu domba. Begitu beliau ajak saya, saya katakan 'Ya saya bergabung'. Kita bersatu dan Indonesia tenang, Indonesia kuat, Indonesia tidak mau diadu domba lagi," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Minggu, 1 Oktober 2023.
Menurut Prabowo Subianto, Indonesia memiliki sejarah panjang mengalami politik adu domba. Oleh karenanya, ia pun tak ingin hal serupa terjadi kembali.
Baca Juga: Prabowo Subianto Akui Banyak Fitnah yang Dialamatkan padanya, Termasuk Isu Cekik Wamentan
"Kenapa saya bergabung dengan Pak Jokowi? Karena saya memahami sejarah bangsa Indonesia, dari dulu kita selalu diadu domba dan waktu tahun 2019, Pak Jokowi tergerak hatinya, dan saya tergerak hatinya, kita tidak mau diadu domba," ujarnya.
Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju itu pun menyebut instingnya menilai bahwa Jokowi merupakan sosok yang cinta dengan Indonesia. Hal itu lah yang kemudian juga mendorongnya untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
"Karena Pak Jokowi itu orang Indonesia. Hati saya, insting saya, mengatakan Pak Jokowi itu orang Merah Putih, cinta Indonesia, cinta rakyat, kenapa saya harus diadu domba dengan orang yang sama-sama cinta Indonesia, dan cinta rakyat Indonesia?" ucapnya.
Prabowo Subianto pun paham bahwa keputusannya tersebut akan membuat sebagian pendukungnya kecewa, tetapi ia mengharapkan para pendukungnya bisa memahami langkahnya itu seiring berjalannya waktu bahwa hal tersebut dilakukan demi kemajuan bangsa.