PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyambut baik terkait pertemuan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sehingga pertemuan itu dinilai oleh PDI Perjuangan merupakan bagian dari tradisi silaturahim yang baik dilakukan di antara para pemimpin," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Oktober 2023.
Saat disinggung kedatangan SBY ke Istana Bogor itu merupakan sinyal reshuffle, Hasto menegaskan kocok ulang kabinet itu merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Meskipun, ia merasa, pelaksanaan reshuffle tak tepat dilakukan dalam waktu dekat, apalagi sudah memasuki tahun politik.
Hasto berkata, pendaftaran capres-cawapres di KPU akan segera dibuka pada Oktober mendatang. Kondisi itu, dinilai akan dipergunakan Jokowi untuk memaksimalkan kinerja Kabinet Indonesia Maju guna mencapai target. Atas dasar itu, ia merasa reshuffle tak tepat dilakukan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Elite Demokrat: Tidak Ada Arahan Khusus Usai SBY Temui Jokowi di Istana Bogor
"Itu reshuffle dalam situasi sekarang ya tentu saja kurang kondusif, kecuali ada menteri yang karena aspek-aspek hukum atau berhalangan tetap itu reshuffle dapat dilakukan," kata Hasto.
"Atau presiden juga memiliki opsi dalam menugaskan menteri-menteri yang lain untuk bertindak sebagai menteri ad interim. Tapi sepenuhnya terkait dengan reshuffle kami serahkan kepada bapak presiden Jokowi karena itu hak prerogatif beliau," ujarnya menandaskan.
Respons Partai Demokrat
Sebelumnya, anggota Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Santoso menyatakan jika tidak ada arahan khusus yang didapatkan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai menemui Jokowi.
"Tidak ada (arahan khusus). Belum-belum," ucap Santoso di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023.