kievskiy.org

Prabowo Geram Atas Sikap Diam Negara Barat Saat Penjajah Israel Gempur Palestina 

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. /Antara/Sigid Kurniawan

PIKIRAN RAKYAT - Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menyoroti sikap diam negara-negara Barat ketika penjajah Israel melakukan kejahatan perang di Palestina.

Prabowo menyebut negara Barat diam seribu bahasa melihat warga tak bersalah, terutama anak-anak menjadi korban kejahatan perang yang dilakukan penjajah Israel. 

Melansir data United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza, dan keterangan resmi pemerintah Israel terungkap lebih dari 9.100 warga Palestina tewas akibat perang antara penjajah Israel dan Hamas selama periode 7 Oktober sampai 2 November 2023.

Menteri Pertahanan RI itu menyayangkan sikap diam negara-negara Barat. Padahal, mereka memiliki prinsip dan ajaran yang baik, khususnya tentang demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). 

Baca Juga: Digempur Penjajah Israel, Sistem Pembangkit Listrik Rumah Sakit di Gaza Rusak Parah

Prabowo merasa ironis lantaran banyak negara-negara Barat mengajarkan tentang demokrasi dan HAM tetapi sama sekali tidak memberikan respon ketika penjajah Israel mengebom rumah sakit hingga membunuh anak-anak Palestina.

"Sayang disayang, mereka banyak mengajarkan demokrasi. Mereka ajarkan hak asasi manusia. Tapi, begitu ada sebuah negara yang bom rumah sakit, yang bunuh anak-anak kecil, mereka diam seribu bahasa," kata Prabowo saat menghadiri Dialog Cendekia yang digagas Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Makassar, Sabtu, 4 November 2023. 

Menurut Prabowo, negara-negara Barat yang mengajarkan tentang hak asasi manusia tidak mengimplementasikan ajaran tersebut untuk menyikapi situasi di Palestina. 

Baca Juga: Prabowo Soal Boikot Produk Penjajah Israel: Perjuangan Kami Jelas, Presiden Sudah Ngomong

"Mereka yang mengajarkan kita hak asasi. Jadi, ternyata saudara-saudara, apa yang diajarkan seringkali bukan itu yang diyakini," ucap Prabowo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat