kievskiy.org

Kenapa Surabaya Dijuluki sebagai Kota Pahlawan?

Patung Sura dan Baya di Surabaya, Jawa Timur.
Patung Sura dan Baya di Surabaya, Jawa Timur. /Pemkot Surabaya

PIKIRAN RAKYAT - Surabaya merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur yang dijuluki dengan sebutan Kota Pahlawan. Mengapa demikian?

Julukan tersebut tak bisa dilepaskan dari pertempuran 10 November 1945. Saat itu, masyarakat Surabaya atau arek-arek Suroboyo berbondong-bondong melawan pasukan sekutu hanya dengan bambu runcing. 

Padahal, pasukan sekutu memiliki persenjataan yang lebih memadai dan canggih. Dalam pertempuran membela Tanah Air itu, puluhan ribu warga pun gugur kehilangan nyawanya. 

Setidaknya, ada sekitar 20.000 warga Surabaya yang menjadi korban. Sebagian besar di antaranya pun merupakan warga sipil.

Baca Juga: 7 Tokoh Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Diperingati jadi Hari Pahlawan

Tak hanya itu, peristiwa tersebut pun membuat sekitar 150.000 orang terpaksa meninggalkan Surabaya. Peristiwa tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan, dan Surabaya pun dijuluki sebagai Kota Pahlawan.  

Terkait dengan pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945, peristiwa itu merupakan pertempuran pertama setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Pertempuran tersebut juga dinilai sebagai pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.

Surabaya Penuh dengan Nilai Kepahlawanan

Nama Surabaya sendiri terdiri dari dua kata, yakni Sura, yang artinya berani, dan Baya, yang artinya bahaya. Secara harfiah, Surabaya berarti berani menghadapi bahaya yang datang. 

Menilik lagi ke belakang, Surabaya pun memiliki sejarah yang panjang terkait nilai-nilai kepahlawanan atau heroisme. Hal itu dapat dilihat dari pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan pada 1293. 

Baca Juga: Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Peringati Pertempuran Surabaya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat