kievskiy.org

Ciri-ciri Rumah Tahan Gempa, Minim Kerusakan Meski Ada Guncangan Dahsyat

Ilustrasi rumah tahan gempa yang ditinjau Presiden Joko Widodo di Desa Sirnagalih, Cilaku, Cianjur, Senin, 5 Desember 2022.
Ilustrasi rumah tahan gempa yang ditinjau Presiden Joko Widodo di Desa Sirnagalih, Cilaku, Cianjur, Senin, 5 Desember 2022. /Dok. Sekretariat Presiden Dok. Sekretariat Presiden

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia menjadi salah satu negara langganan dilanda gempa karena letaknya yang berada di cincin api Pasifik atau ring of fire (pertemuan tiga lempeng tektonik dunia seperti lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik).

Sepanjang tahun 2023 saja, BMKG mencatat ada 10.789 gempa bumi terjadi di Indonesia. Jumlah aktivitas gempa bumi pada 2023 ini pun dinilai masih tinggi di atas rata-rata tahunannya yaitu sekira 7.000 kali gempa.

Melihat posisi Indonesia yang rawan gempa bumi, memaksimalkan pencegahan adanya risiko korban jiwa tentu menjadi isu serius yang harus diperhatikan.

Selain memahami mitigasi bencana, masyarakat Indonesia juga diimbau untuk memiliki rumah tahan gempa. Rumah tahan gempa menjadi salah satu upaya mitigasi utama meminimalisir dampak gempa yang sering terjadi terutama di kawasan Jawa, Bali, NTT, dan Papua.

Baca Juga: Pakar: Ada Banyak Sesar Gempa yang Belum Terpetakan di Kawasan Jawa Barat

Pemerintah Indonesia kini mulai melek dan memberikan inovasi serta jawaban untuk kekhawatiran masyarakat.

Salah satu rumah tahan gempa adalah Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

RISHA adalah sebuah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat (oleh sebab itu disebut sebagai teknologi instan), dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya, Inovasi ini didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas bangunan sesuai dengan standar (SNI).

Rumah RISHA sempat dibangun usai peristiwa gempa yang meluluhlantakkan Cianjur pada 2022 yang lalu. Kementerian PUPR membangun 200 unit rumah tahan gempa dengan menggunakan teknologi RISHA di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, menyampaikan bahwa harga per unit RISHA, termasuk lahan, sanitasi, jaringan listrik, dan saluran air bersih, senilai Rp150 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat