kievskiy.org

Tom Lembong Sebut Konglomerat Indonesia Pernah Sentil Sikap Jokowi Soal Pembangunan Infrastruktur

Profil Tom Lembong, yang merupakan co captain pemenangan tim AMIN.
Profil Tom Lembong, yang merupakan co captain pemenangan tim AMIN. /Instagram.com/@tomlembong

PIKIRAN RAKYAT – Indeks Persepsi Korupsi (IPK) pada periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kedua kembali anjlok. IPK untuk tahun 2022 lalu, sebanyak 34 poin, menurun 4 poin dari tahun 2015.

Turunnya IPK dan meningkatnya kasus korupsi di Indonesia turut disorot oleh pengusaha di Indonesia. Bahkan ada konglomerat yang mengingatkan Jokowi soal pembangunan infrastruktur Indonesia yang justru rawan dikorupsi.

Teguran konglomerat itu disampaikan kepada Tom Lembong yang saat itu masih tergabung dalam pemerintahan Jokowi. Tom Lembong mengaku diminta mengingatkan Jokowi bahwa pembangunan infrastruktur yang mengandalkan APBN jadi sasaran para maling uang rakyat.

Jumlah uang yang dikorupsi tak tanggung-tanggung, bahkan nyaris 40 persen dari uang APBN yang dikucurkan. Tom Lembong pun tak heran jika IPK Indonesia kembali menurun di periode kedua kepemimpinan Jokowi.

Baca Juga: Warga Sipil Tewas Ditembak di Papua dan Ratusan Mengungsi Akibat Rencana TNI-Polri Bangun Patung Yesus

“Top 10 konglomerat di negeri kita pernah bicara ke saya, beliau bilang 'Pak Tom tolong dong ingetin ke Pak Presiden kalau proyek infrastruktur yang dibiayai APBN dan ditugaskan ke BUMN 40 persen dari nilai proyek dimakan korupsi' ini kan mirip-mirip angka 36 persen tadi,” ucap Tom Lembong.

“Mungkin jumlah atau rasio program yang dikorupsi mencapai 30 sampai 40 persen,” katanya menambahkan.

Tom Lembong sebut PNS banyak yang tak ingin korupsi

Selain itu, Tom Lembong menilai korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik justru mencoreng nama Aparatur Sipil Negara (ASN). Padahal menurutnya, hampir 80 persen ASN di Indonesia berusaha untuk tidak korupsi.

Hal itu dilakukan dengan memiliki usaha di luar pekerjaannya. Sehingga para ASN atau PNS tidak akan merasa kekurangan dengan gaji yang sangat minim.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat