kievskiy.org

Gunung Merapi Pernah Meletus Dahsyat pada 2010, 386 Orang Tewas, Salah Satunya Mbah Maridjan

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Berita lama karena kita mudah lupa: Gunung Merapi pernah meletus dahsyat pada 2010, 386 orang tewas, salah satunya Mbah Maridjan.
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Berita lama karena kita mudah lupa: Gunung Merapi pernah meletus dahsyat pada 2010, 386 orang tewas, salah satunya Mbah Maridjan. /Antara/Hendra Nurdiyansyah

PIKIRAN RAKYAT - Gunung Merapi pernah mengalami erupsi, letusan dahsyatnya terjadi pada 26 Oktober 2010. Letusan gunung yang berada di perbatasan antara Jawa Tengah--Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten--dengan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu menewaskan 386 orang.

Letusan yang terjadi bahkan melampaui erupsi pada tahun 1872. Keganasan erupsi itu membuat juru kunci Gunung Merapi tewas.

Adalah Mas Panewu Suraksohargo--dikenal dengan nama Mbah Maridjan--juru kunci yang menjadi salah salah satu korban keganasan erupsi Gunung Merapi itu. Dia tewas saat menunaikan tugasnya.

Erupsi yang terjadi membuat banyak pasang mata tertuju pada gunung setinggi 2.910 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu--sebelum letusan, tingginya mencapai 2.980 mdpl.

Berdasarkan laporan, aktivitas gunung tersebut terjadi mulai akhir tahun 2009, ditandai dengan munculnya swarm vulkanik pada 31 Oktober 2009. Aktivitas tersebut kembali terjadi pada 9 Desember 2009.

Pada 10 Juni 2010 kembali terjadi, aktivitas kegempaan bahkan mengalami peningkatan, mencapai 100 kali per hari. Tubuh gunung setinggi 2.910 mdpl itu bahkan mengalami deformasi, mencapai 15 cm per hari.

Aktivitas gunung tersebut terus mengalami peningkatan. Pada 20 September 2010, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan geologi (BPPTKG) Yogyakarta Subandrio menaikkan status aktivitas gunung itu, dari Normal menjadi Waspada. Tidak berhenti di status Waspada, pada 21 Oktober pukul 17.00 WIB statusnya ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga.

Kala itu, guguran material bahkan mencapai di bawah 100 kali per hari. Kondisi semakin meningkat sejak 23 Oktober, mencapai 180 kali per hari.

Kronologi erupsi

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024.
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat