/photo/2024/01/28/632793848.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, memberikan tanggapan terhadap hasil sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menyoroti pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asyari.
Dalam proses sidang tersebut, Hasyim Asyari dinyatakan melanggar kode etik terkait perubahan syarat batas usia calon presiden dan calon wakil presiden yang baru diputus oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Isu tersebut juga membawa perdebatan terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka.
Jusuf Kalla memberikan pandangannya terhadap putusan DKPP terhadap Hasyim Asyari. Menurutnya, segala sesuatu yang dilakukan dengan cara yang tidak benar akan menghasilkan hal yang tidak benar pula.
Meskipun demikian, Jusuf Kalla menyerukan agar masyarakat tidak lagi terfokus pada masalah yang telah berlalu. Terlebih saat ini surat suara telah dicetak dan pencalonan tidak dapat diperdebatkan lagi.
Maka dari itu, Jusuf Kalla mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal jalannya Pemilu 2024 agar berlangsung secara jujur dan adil.
"Pentingnya saat ini adalah menjelang tujuh hari ke depan kita pikirkan bagaimana Pemilu ini dapat berlangsung bersih. Itulah yang harus dilakukan saat ini. Gerakan secara nasional," ucapnya.
Jusuf Kalla menyampaikan pandangannya setelah bertemu dengan sesepuh Gerakan Nasional Bangsa (GNB), di antaranya istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.
"Ia sudah berlalu, tak perlu dipikirkan lagi, seminggu ini tidak perlu berdebat, surat suara sudah dicetak, tidak mungkin diperdebatkan lagi," tambah Jusuf Kalla pada Rabu7 Februari 2024.