/photo/2023/10/04/2709768241.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menerima kunjungan silaturahmi dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB).
Setelah pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam, JK mengungkapkan bahwa gerakan tersebut timbul karena kekhawatiran terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dianggap jauh dari hati nurani.
"Kenapa ada gerakan Nurani Bangsa? Karena ada pertanyaan dan kekhawatiran dari hati nurani kita dan hati nurani kekuasaan yang sudah menurun," ujar JK di kediamannya, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu 7 Februari 2024.
Menurut JK, sangat penting untuk mengawal proses demokrasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Dia juga mengingatkan seluruh aparatur negara, terutama TNI dan Polri, untuk bersikap netral.
"Kita mendukung aparat negara, polisi, tentara, kepala desa untuk kembali kepada hati nuraninya. Jangan coba-coba mencuri hati nurani rakyat. Karena suara ini berasal dari hati nurani mereka," tegasnya.
Lebih lanjut, JK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga pemilu dari kecurangan, sehingga hasil dari proses penyelenggaraan pemilu ini dapat diterima oleh semua pihak.
"Dengan pemilu yang bersih, kita dapat memilih pemimpin yang bersih. Jika prosesnya salah, maka pemimpin yang terpilih juga salah. Jadi mari kita lakukan proses yang bersih untuk sekarang dan masa depan," tambahnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut tokoh-tokoh GNB, antara lain istri Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Abdurrahman, bersama putrinya Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.
Juga hadir Uskup Agung Jakarta Kardinal Mgr Ignatius Suharyo, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom, mantan dubes Makarim Wibisono, dan rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Komarudin Hidayat.***