kievskiy.org

Sumariyandono Pandu Observer Pemilu Belajar Alur Pencoblosan di TPS

Deputi Bidang Administrasi Setjen DPR RI Sumariyandono memandu para observer EVP 2024 terkait alur pemilihan di TPS.
Deputi Bidang Administrasi Setjen DPR RI Sumariyandono memandu para observer EVP 2024 terkait alur pemilihan di TPS. /Dok. Humas DPR

PIKIRAN RAKYAT - Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI Sumariyandono memandu para observer Program Pemantauan Pemilu atau Election Visit Program (EVP) 2024 terkait alur pemilihan di TPS.

Sumariyandono menilai perlu menjelaskan kepada delegasi-delegasi dunia bagaimana tahapan dan ketentuan yang harus dilakukan ketika hendak melakukan pemilihan melalui alat peraga sebelum 14 Februari 2024, para observer terjun langsung ke TPS untuk menyaksikan pemilu.

“Jadi saya tadi menjelaskan mengenai bentuk TPS yang akan kita kunjungi besok di tiga tempat. Dimulai dari apa yang harus ada di dalam TPS. Pertama yang untuk daftar pemilih tetap, kemudian daftar nama calon, itu kita jelaskan kenapa itu kita perlukan dia ada di depan.

"Saya jelaskan satu-satu masing-masing tugas KPPS-nya, dari tugas KPPS 1 sampai dengan KPPS 7. Itu kita jelaskan masing-masing tugasnya,” ujar Sumariyandono pada Parlementaria di sela sesi Focus Group Discussion (FGD) terkait sistem dan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Bali, Denpasar, Selasa 13 Februari 2024.

Deputi Bidang Administrasi Setjen DPR RI Sumariyandono memandu para observer EVP 2024 terkait alur pemilihan di TPS.
Deputi Bidang Administrasi Setjen DPR RI Sumariyandono memandu para observer EVP 2024 terkait alur pemilihan di TPS.

Selain menjelaskan terkait alur pencoblosan, Sumariyandono yang didampingi oleh Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana, juga menjelaskan beberapa alat dan perlengkapan yang harus ada di TPS, serta kegunaannya.

“Dan kita tunjukkan juga beberapa alat peraga, yaitu kertas suara kita tunjukkan juga, terus bilik suaranya juga kita tunjukkan. Termasuk juga alat untuk penyandang disabilitas netra, kita tunjukkan juga. Terakhir kita tunjukkan adalah betapa kita menggunakan box atau kotak suara yang transparan, agar bisa dipantau. Dan juga masalah tinta juga kita tunjukkan,” katanya.

Dalam paparannya itu, Sumariyandono menyampaikan bahwa sebagian dari delegasi mengapresiasi pola pemilu yang ada di Indonesia, dan tak sedikit juga yang merasa kaget dengan metode yang Indonesia gunakan.

“Mereka surprise, kaget juga, ‘oh masih begini ya. Dan cukup dipersiapkan secara detail ya’, bagaimana semuanya itu, baik dari surat suaranya, terus kemudian dibalik bilik suaranya,” ujarnya.

Singgung distribusi logistik pemilu

Salah satu yang menjadi pertanyaan para delegasi, Sumariyandono menjelaskan ialah perkara bagaimana distribusi logistik pemilu yang harus bisa menjangkau hingga pelosok negeri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat