kievskiy.org

Jokowi: Jangan Teriak-Teriak Curang, Ada Bukti, Bawa!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukan jarinya yang sudah dicelup tinta usai menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Gambir, kompleks Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta pada Rabu, 14 Februari 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukan jarinya yang sudah dicelup tinta usai menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Gambir, kompleks Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta pada Rabu, 14 Februari 2024. /Antara/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, mengeluarkan pernyataan tegas terkait tuduhan kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Jokowi meminta semua pihak yang merasa dirugikan untuk tidak sekadar berteriak, tetapi membawa bukti konkret ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau Mahkamah Konstitusi (MK), sesuai dengan mekanisme yang telah diatur dalam undang-undang.

Dalam penuturannya, Jokowi menekankan pentingnya mengikuti prosedur hukum yang ada dalam menangani sengketa terkait Pemilu.

"Kalau memang ada betul (kecurangan), ada mekanisme untuk ke Bawaslu, mekanisme nanti persidangan di MK (Mahkamah Konstitusi). Sudah diatur semuanya. Janganlah teriak-teriak curang, ada bukti langsung bawa ke Bawaslu, ada bukti bawa ke MK," kata Jokowi di JIExpo, Jakarta Pusat, Kamis 15 Februari 2024.

Presiden juga menilai bahwa praktik kecurangan dalam Pemilu akan sulit terjadi mengingat pengawasan yang ketat di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Menurutnya, di setiap TPS terdapat saksi dari setiap kandidat, baik calon legislatif (caleg) maupun calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres), serta keberadaan Bawaslu dan aparat keamanan.

"Mengenai kecurangan, caleg itu ada saksi di TPS, partai ada saksi di TPS, capres-cawapres kandidat ada saksi di TPS, di TPS ada Bawaslu, aparat juga ada di sana. Terbuka untuk diambil gambarnya. Saya kira pengawasan yang berlapis-lapis seperti ini akan menghilangkan adanya kecurangan," ujarnya.

Pernyataan Jokowi ini menyusul hasil hitung cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei yang menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan suara di atas 50 persen.

Di sisi lain, Jokowi juga meminta beberapa pihak untuk sabar menunggu hasil perhitungan suara resmi terkait Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Hal itu disampaikan Jokowi saat dimintai tanggapannya atas hasil hitung cepat (quick count) sementara Pemilu 2024 yang dilakukan sejumlah lembaga survei, yang menunjukkan keunggulan sementara bagi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat