kievskiy.org

Jokowi Bagi-Bagi Beras 10 Kg, Janji Programnya Tetap Ada sampai Juni: Siapa yang Tidak Setuju?

Presiden Joko Widodo (kiri) berdialog dengan warga saat meninjau persedian beras serta menyerahkan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Presiden Joko Widodo (kiri) berdialog dengan warga saat meninjau persedian beras serta menyerahkan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, melakukan aksi nyata dalam upaya membantu masyarakat yang membutuhkan.

Pada Jumat 16 Februari 2024, beliau membagikan bantuan pangan berupa beras seberat 10 kilogram kepada warga Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan setelah Jokowi meninjau ketersediaan beras di Gudang Bulog Cibitung.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo, dan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.

Sesaat setelah menyelesaikan inspeksi di Gudang Bulog Cibitung, Jokowi langsung menuju ke lokasi penyaluran bantuan. Di sana, beliau berinteraksi langsung dengan warga yang telah berkumpul dengan penuh antusias.

"Ibu-ibu, sehat semuanya? Saya lihat pagi-pagi kok cerah semuanya, tersenyum semua," tanya Jokowi sambil tersenyum.

Dalam dialognya dengan warga, Jokowi memastikan bahwa semua warga telah menerima bantuan beras sebanyak 10 kilogram.

"Jadi, yang 10 kilo sudah diterima semuanya? Ya. Bulan Januari sudah terima ya? Februari hari ini terima. Nanti Maret, April, Mei, Juni. Siapa yang tidak setuju sampai Juni? Angkat tangan yang tidak setuju, angkat tangan. Setuju?" ungkapnya sambil tersenyum.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa program bantuan pangan ini akan dilanjutkan, namun akan dievaluasi terlebih dahulu mengenai kecukupan anggaran dari Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Nanti kita lihat di APBN ya, kalau pemerintah punya kemampuan, akan dilanjutkan lagi ke bulan berikutnya. Tapi janji saya, yang sampai Juni dulu," jelasnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat