kievskiy.org

Proyeksi Prabowo Subianto Soal Hubungan Indonesia-Australia

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik pada kampanye akbar di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada Jumat, 9 Februari 2024.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik pada kampanye akbar di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada Jumat, 9 Februari 2024. /Antara/Dhemas Reviyanto

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa tidak akan ada kejutan dalam hubungan antara Indonesia dan Australia di masa yang akan datang.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prabowo usai pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, pada Jumat kemarin.

Prabowo menegaskan bahwa Pemerintah RI tetap menjaga hubungan baik dengan semua negara, terutama negara-negara tetangga seperti Australia.

Meskipun sejarah hubungan Indonesia dan Australia memiliki naik turun, Prabowo menilai bahwa secara umum hubungan kedua negara tersebut baik, dengan Indonesia selalu memandang Australia sebagai sahabat.

“Saya tidak melihat akan ada banyak kejutan, tetapi yang pasti, sebagaimana disampaikan wakil perdana menteri (Australia), kami (Indonesia-Australia) tetangga dekat. Kami ditakdirkan menjadi tetangga dekat dan kami berkomitmen untuk berhubungan baik satu sama lain,” kata Prabowo saat diminta pendapatnya soal ide-ide baru mengenai hubungan RI-Australia dalam sesi jumpa pers selepas pertemuan Prabowo dan Wakil PM Australia Richard Marles di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat 23 Februari 2024.

Menurut Prabowo, fokus utama Pemerintah Indonesia adalah menyediakan pendidikan bagi rakyatnya, dan dalam hal ini, Australia dianggap sebagai mitra yang tepat. Dia menekankan pentingnya kerja sama bilateral dalam sektor pendidikan untuk memajukan kedua negara.

Sementara itu, Wakil PM Australia, Richard Marles, menyampaikan bahwa Indonesia dan Australia menghadapi ancaman keamanan yang sama di kawasan, yang menjadi dasar kebijakan pertahanan masing-masing negara.

Marles menekankan pentingnya perjanjian kerja sama pertahanan baru yang lebih lengkap antara kedua negara.

Prabowo juga memperkirakan bahwa perjanjian tersebut akan segera ditandatangani oleh kedua negara dalam waktu yang tidak lama. Dalam pertemuan dengan Marles, Prabowo didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi seperti Panglima TNI, Menteri Dalam Negeri, dan pejabat lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat