kievskiy.org

Mudik Lebaran 2024, DPR Usul Moda Transportasi Milik BUMN Diskon Tiket

Ilustrasi mudik.
Ilustrasi mudik. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron menyinggung soal tidak adanya diskon atau potongan harga tiket pada moda transportasi mudik dan arus balik lebaran 2024 milik negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Saya tidak mendengar terkait dengan apakah ada tiket antara berap ke berapa batas ke berapa gitu ya," ucap Herman dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama PT KAI, PT PELNI, PT ASDP, PT Pelabuhan Indonesia, Perum DAMRI dan PT Jasa Marga di DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 3 April 2024.

Herman menyayangkan pemberian diskon hanya dilakukan oleh Jasa Marga pada jalur tol sebesar 20 persen. Ia meyakini pemberian diskon pada mudik lebaran sangat dinanti-nanti oleh masyarakat.

"Masyarakat memang sedang membutuhkan, masyarakat sedang menikmati hari kemenangan dan tentu berpulang ke tempatnya masing-masing untuk bertemu dengan keluarga, BUMN semestinya memberikan diskon," katanya.

Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron.
Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron.

Usulan

Politikus Partai Demokrat itu mengusulkan agar pemberian diskon tiket pada salah satu moda transportasi milik BUMN seperti Kereta Api diberikan pada tanggal-tanggal tertentu saja. Seperti pada puncak arus mudik dan balik.

"Kalau saya mengambil rentan rata-rata puncak arus mudik mungkin di tgl 4 atau 5 April, jadi 4 sampe 5 April itu di prediksi dari seluruh tiket jualan tiket yang di perlihatkan tadi kayanya di tanggal 5 sampai 6 April," ujarnya.

"Arus balik tanggal 14 sampai 15, atau 15-16 april atau 14-15-16 April. Itu adalah arus balik. OLeh karenanya, mungkin dihari2 tertentu before atau after 5 dan 6 PT KAI memberikan diskon," katanya.

Meski demikian Herman berharap, PT ASDP dan PT PELNI juga memberikan diskon. Hal itu katanya bertujuan untuk mengantisipasi penumpukan masyarakat yang akan mudik maupun sebaliknya.

"Ya tidak harus semuanya, karena bagaimana pun kan BUMN harus balance, harus seimbang antar pengeluaran biaya opersional dengan arus balik yang kosong," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat