kievskiy.org

Kumpulan Kasus Kontroversial yang Melibatkan Polisi, Ada Saja CCTV yang Rusak

Ilustrasi CCTV.
Ilustrasi CCTV. /Pixabay/StockSnap Pixabay/StockSnap

PIKIRAN RAKYAT - Rusaknya kamera pengawas alias CCTV dalam kasus Afif Maulana, bocah berusia 13 tahun di Padang yang tewas diduga dianaiaya Polisi, membuat dugaan itu sulit dibuktikan. Polisi pun membantah korban tewas karena dianiaya, melainkan karena melompat ke sungai.

Rusaknya CCTV dalam kasus yang melibatkan Polisi pun bukan sekali ini terjadi. Sebab, ada beberapa kasus sebelum ini yang juga melibatkan Polisi, mengalami masalah yang berkaitan dengan bermasalahnya CCTV.

Dirangkum Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, berikut kumpulan kasus kontroversial yang melibatkan Polisi dan bermasalahnya CCTV.

Tewasnya 6 Anggota Laskar FPI di KM 50

Polisi menembak enam dari 10 orang yang disebut simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di Kilometer 50, pada Senin 7 Desember 2020 dini hari.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan bahwa penembakan terhadap enam orang tersebut karena diduga melakukan penyerangan terhadap jajarannya pada saat menjalani tugas penyelidikan kasus Habib Rizieq Shihab. Namun, FPI membantah simpatisan Rizieq membawa senjata api dan senjata tajam saat mengawal pemimpin FPI tersebut.

"Tidak benar. Laskar FPI tidak pernah memiliki senjata api," ucap Sekretaris Front Pembela Islam Munarman. 

Dalam kasus tersebut, CCTV di KM 49+00 hingga KM 72, termasuk lokasi terjadinya penembakan laskar FPI tidak berfungsi sejak Minggu 6 Desember 2020 sekira pukul 4.40 WIB. Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator, Raddy Lukman mengatakan bahwa CCTV tidak berfungsi karena ada gangguan pada jaringan backbone CCTV atau fiber optic di KM 48+600.

“Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di kantor cabang Jakarta Cikampek pada hari minggu 6 Desember 2020 pada pukul 6.00 WIB melaporkan kepada tim inspeksi melakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut,” tuturnya pada Senin 7 Desember 2020 malam.

Raddy Lukman menuturkan, pihak Jasa Marga pada saat itu belum bisa melakukan perbaikan karena kondisi hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas. Adapun lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat