kievskiy.org

Elektabilitas Ridwan Kamil Terus Merosot di Pilgub Jakarta 2024: Jangan Ukur Takdir dengan Survei

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Pikiran Rakyat/Egista Hidayah

PIKIRAN RAKYAT - Politisi Golkar, Ridwan Kamil meminta agar tidak mengukur takdir berdasarkan hasil survei yang beredar. Hal itu disampaikan, menyusul elektabilitasnya yang kian merosot dalam bursa Pilgub Jakarta 2024.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu pun bercerita pernah mendapatkan elektabilitas 6 persen, dua bulan sebelum Pilkada Kota Bandung 2013 lalu. Namun, elektabilitasnya kembali meroket hingga akhirnya keluar sebagai pemenang.

"Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung H-2 bulan, saya cuman 6 persen. Pas hari-H (jadi) 45 persen. Jadi, tidak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini," kata Ridwan Kamil, Rabu 10 Juli 2024.

Dia juga mengatakan bahwa seseorang yang punya elektabilitas tinggi saat ini belum tentu akan memenangkan kontestasi pilkada, begitu pula sebaliknya. Apalagi, perebutan suara pemilih di Pilkada Jawa Barat maupun DKI Jakarta belum dimulai.

"Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang tidak usah terlalu ngomongin elektabilitas," ucap Ridwan Kamil.

"Yang sekarang dilakukan itu menghitung koalisi, nah perhitungan itu masih dihitung khusus Jawa Barat dan DKI belum diputuskan, karena masih lobi-lobi," tuturnya menambahkan.

Oleh sebab itu, Ridwan Kamil menyatakan akan tetap berikhtiar untuk meningkatkan elektabilitasnya di DKI Jakarta.

"Namanya ikhtiar mah harus dilakukan, itu tugas manusia. Takdir Allah, ya nanti di hari-H," ujarnya.

Jabar atau Jakarta?

Meski begitu, Ridwan Kamil mengaku belum ada keputusan dari partai berlambang pohon beringin untuk maju di Pilgub Jawa Barat maupun DKI Jakarta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat