kievskiy.org

Anggota DPR Farhan: Vaksin Covid-19 Bukan Obat Ajaib Film Hollywood

Anggota Komisi I DPR RI, HM Farhan.
Anggota Komisi I DPR RI, HM Farhan. /Instagram.com/@hmfarhanbdg

PIKIRAN RAKYAT - Program penyuntikan vaksin Covid-19 disebut menjadi harapan terakhir penanganan pandemi yang berpengaruh pemulihan ekonomi di Indonesia. Terlebih ekonomi Indonesia kini dianggap berada dalam ambang resesi. 

Diketahui, di kuartal III-2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terkontraksi. Namun lebih baik dari kuartal II-2020 yang minus 5,32 persen. Kuartal III angkanya minus 3,49 persen secara tahunan.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Nasdem, Muhammad Farhan menjelaskan, mitigasi ekonomi Indonesia dengan vaksin Covid-19 pada akhir tahun ini menjadi sebuah keniscayaan sebagai mitigasi dalam pandemi.

 Baca Juga: POPULER HARI INI: Istri Keyboardist Gisel Buka Suara hingga Fadli Zon Disurati Kedubes Prancis

"Kondisi ekonomi kita memang menunjukkan beberapa indikator yang mengkhawatirkan. Puncaknya tentu pada pertumbuhan ekonomi nasional yang kembali mengalami pertumbuhan negatif di kuartal ketiga 2020. Namun memang ada beberapa indikasi yang dikenal umum yang menunjukan angka menggembirakan," kata Farhan saat diwawancarai di Bandung pada Sabtu 7 November 2020.

Menurut Farhan hal yang menggembirakan ini di antaranya adalah‎ surplus perdagangan internasional, IHSG yang tren nya kembali naik. "Ini juga ditambah dengan penguatan nilai tukar rupiah di pasar uang. Namun secara umum perekonomian kita masih rentan (volatile)," ujarnya.

Farhan juga menyatakan, kesiapan vaksinasi harus benar-benar tanpa cacat dan memberi kepastian layanan bagi masyarakat terutama kelas kurang mampu. Bahkan, jangan sampai langkah vaksin ini buru-buru dan sekedar angin segar bagi masyarakat. 

 Baca Juga: Usai Go Publik, Ibnu Jamil Bagikan Foto Bersimpuh di Hadapan Ririn Ekawati

"Vaksin ini bukan obat ajaib seperti di film Hollywood. Kita harus memperhatikan masalah pelatihan dan pengadaan alat suntik dan penyertaannya untuk vaksinasi, distribusi dan logistik vaksin sampai ke seluruh pelosok Indonesia," ucapnya.

Selain itu kata Farhan, distribusi vaksin dari pemerintah hingga ke tangan warga harus dikawal ketat dan semaksimal mungkin tidak simpang siur. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat