kievskiy.org

Satlat Prima Pesimis Capai Target Medali Renang Indah

PARA atlet Pelatnas renang indah proyeksi SEA Games 2015 sedang berlatih rutin di Kolam Renang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (18/5/2015). Mereka mentargetkan untuk merebut tiga perunggu di Singapura nanti.*
PARA atlet Pelatnas renang indah proyeksi SEA Games 2015 sedang berlatih rutin di Kolam Renang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (18/5/2015). Mereka mentargetkan untuk merebut tiga perunggu di Singapura nanti.*

JAKARTA, (PRLM).- Tingginya persaingan di cabang olah raga aquatic nomor disiplin renang indah pada SEA Games 2015 membuat Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) pesimis target medali dari cabang ini akan tercapai. Mengingat persiapan Indonesia dibandingkan dua negara pesaing lainnya, Singapura dan Malaysia sangat pendek. "Ini merupakan olah raga tim, dibutuhkan kekompakan. Untuk itu waktu persiapan yang kurang dari satu tahun ini rasanya kurang untuk bisa membangun kekompakan secara instan. Makanya saya sejak awal mematok untuk tidak mengharapkan medali dari cabang yang satu ini. Mengingat juga, dua negara pesaing utama Indonesia sudah berlatih secara jangka panjang, sekitar 5 tahun persiapan," ucap Koordinator Cabang Olah Raga Akurasi Satlak Prima, M. Asyik kepada wartawan usai meninjau Pelatnas renang indah (syncronize) di Kolam Renang Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Senin (18/5/2015). Terlebih cabor ini, ujarnya, belum memasyarakat di Indonesia. Karena itu, untuk bisa membawa pulang satu medali perunggu saja, dia sudah menilainya sangat bagus. Target dari cabor ini sendiri adalah meraih tiga medali perunggu. "Kalau kita lihat di luar (negara pesaing -Red.), sudah mulai menerapkan sport science, yakni memilih atlet dengan postur tubuh yang tinggi dan memiliki tungkai kaki yang sesuai dengan standar ideal cabor ini. Lalu, mereka mengambil atlet yang memiliki latar belakang balet. Berbeda dengan atlet Indonesia, yang rata-rata bulet posturnya dan kebanyakan dari perenang," ujar Asyik menambahkan. Manajer renang indah Indonesia untuk SEA Games 2015, Jessica Resna Permata menuturkan, jika persiapan Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan dua negara pesaing. Namun, dirinya meyakini dengan persiapan yang minim ini, timnya sudah bisa menyamai pesaing mereka. "Progres peningkatannya cukup signifikan. Karena jika melihat hasil, bisa dibilang dengan persiapan yang minim, kita sudah bisa menyamai Singapura dan Malaysia, jadi tentu sudah ya terbilang bagus," katanya. Berkaca dari hasil "try out" mereka di Jerman dan Perancis pada Maret lalu, target realistis yang memang dilihatnya bisa dicapai adalah perunggu. Karena secara peta kekuatan syncronize di Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi tiga besar. "Dari hasil try out, di Jerman kita dapat perunggu, meskipun di Perancis kita akhirnya gagal medali. Namun secara peta kekuatan Asia Tenggara kita berada di tiga besar. Bahkan melihat hasil kejuaraan di Jepang, pada awal bulan ini kita masih berada di lingkaran tiga besar. Maka saya optimis bisa meraih target realistis yakni tiga perunggu," kata Jessica. Pelatnas renang indah sendiri sebenarnya baru berjalan intensif pada Oktober tahun lalu. Pasalnya, kendati sejak April 2014 telah mendapatkan Surat Keputusan, tapi pelatnas baru diikuti oleh 4 atlet saja. Baru di bulan Oktober ada peningkatan atlet menjadi 10 orang, dan di awal tahun ini, Januari 2015 baru komplit menjadi 12 atlet. Namun, seiring berjalannya waktu, pelatnas akhirnya hanya diikuti oleh 11 atlet saja, setelah manajer mencoret satu nama. "Jelang SEA Games, kematangan gerakan sudah mulai terlihat, lebih bersih dari kesalahan. Secara fisik, tidak ada masalah. Kami menggeber latihan, 8 jam sehari yang dibagi dalam dua sesi, yakni pukul 6.00-10.00 WIB, lalu sorenya pada pukul 14.00-18.00 WIB. Dengan libur satu kali dalam sepekan di hari Kamis," imbuh Jessica kemudian. (Wina Setyawatie/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat