kievskiy.org

Lee Chong Wei Juara Indonesia Open Lagi

PEBULUTANGKIS Malaysia, Lee Chong Wei berfoto bersama pebulutangkis denmark, Jan O Jorgensen seusai bertanding pada partai final BCA Indonesia Open 2016 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 5 Juni 2016. Dalam pertandingan tersebut Lee Chong Wei berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Jorgensen dengan skor 17-21, 21-19, 21-17.*
PEBULUTANGKIS Malaysia, Lee Chong Wei berfoto bersama pebulutangkis denmark, Jan O Jorgensen seusai bertanding pada partai final BCA Indonesia Open 2016 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 5 Juni 2016. Dalam pertandingan tersebut Lee Chong Wei berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Jorgensen dengan skor 17-21, 21-19, 21-17.*

JAKARTA, (PR).- Pebbulutangkis Malaysia Lee Chong Wei akhirnya merebut gelar keenamnya di ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Unggulan kedua ini mengalahkan runner-up tahun lalu, Jan O Jorgensen di partai final yang berlangsung ke Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 5 Juni 2016. Chong Wei menang rubber game 17-21, 21-19, 21-17 dalam pertandingan yang berjalan lebih dari satu jam tersebut. Prestasi Chong Wei ini menyamai catatan tiga pemain besar Indonesia lainnya, yakni Arby B. Wiranata, Taufik Hidayat dan Susi Susanti. Sebelum gelar keenam ini, tunggal Malaysia peringkat dua dunia ini telah meraih juara di 2007, 2009, 2010, dan 2013. Chong Wei mengaku jika dirinya sangat senang bisa menciptakan rekor di ajang ini. Terlebih banyak dukungan yang diberikan publik Istora kepadanya dibandingkan kepada lawannya. Permainan berjalan sangat ketat. Kedua pemain memperlihatkan permainan level atas. Jan O sudah mendapatkan harapan setelah berhasil merebut game pertama. Tapi, dirinya menghilangkan kesempatannya di game kedua, padahal dia sudah sempat leading 19-17. Jan O mengaku dirinya tidak bisa memanfaatkan itu. Dia mengaku menyesal dan kesal tidak bisa mengambil keputusan yang tepat ketika poin-poin kritis. Pada game penentuan, Jan yang merasa kesal tidak bisa mengakhiri game sebelumnya, mencoba bermain ngotot di game ketiga ini. Saling kejar angka terjadi di game ini hingga akhirnya di kedudukan imbang 10-10, permainan Jan O mulai tidak berkembang seperti sebelumnya, hingga Chong Wei sempat unggul 12-10. Tapi Jan berhasil mendekati 14-15. Tapi di angka 14 itu, Jan malah mati langkah. Berkali-kali kesalahan sendiri yang dilakukannya semakin menambah keunggulan Chong Wei. Pada kedudukan 19-14 untuk Chong Wei, Jan sempat memancing Chong Wei untuk mengangkat bola, tapi justru dia yang mati langkah hingga memberikan match poin untuk lawan. Chong Wei gagal menutup game tersebut saat hakim servis menyatakan servisnya terlalu tinggi dan memberikan tambahan satu poin 15-20 untuk Jan. Selepas poin itu, Chong Wei seakan memberi napas untuk lawan, hingga Jan bisa menambah tiga poin sebelum akhirnya pengembalian bola pemain Denmark itu terlalu melebar ke belakang. Chong Wei pun menutup game ini 21-17. Penonton pun serempak berteriak sembari memberikan "standing applause" untuk Chong Wei. Chong Wei pun menyambutnya dengan mengangkat tangan lebar-lebar ke udara, sembari melambaikan tangan ke penonton ke berbagai penjuru stadion. Sebaliknya, di sisi lapangan lainnya, Jan O tertunduk lesu sembari berjongkok. Dia terlihat seperti menangis. Tidak lama, keduanya pun saling melepaskan baju untuk bertukar kaos. Jan pun membereskan tasnya, dan berjalan menuju podium dengan muka yang sedikit bete. "Saya sangat kecewa. Karena saya hampir memenangkan gelar ini ketika bisa merebut game pertama. Saya kehilangan momentum di game kedua, karena tidak bisa mengambil keputusan yang tepat ketika di poin-poin kritis," kata Jan O. Bermain bersama Chong Wei, Jan mengaku bermain di level permainan atas. Dalam level permainan atas tersebut, bukan lagi teknik yang dinilainya bermain tapi mental.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat