kievskiy.org

Kemegahan SUGBK Jadi Logo Asian Games 2018

MENTERI Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi beserta Kepala Staf Kepresidenan Tenten Masduki, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Tiawan Munaf, Wakil Ketua Komite Olimpiade Indonesia Muddai Maddang, dan perwakilan pemenang sayembara logo dan maskot Asian Games 2018 Jefferson Edni memperlihatkan logo baru Asian Games 2018 yang akan menggantikan logo lama, Cenderawasih.*
MENTERI Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi beserta Kepala Staf Kepresidenan Tenten Masduki, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Tiawan Munaf, Wakil Ketua Komite Olimpiade Indonesia Muddai Maddang, dan perwakilan pemenang sayembara logo dan maskot Asian Games 2018 Jefferson Edni memperlihatkan logo baru Asian Games 2018 yang akan menggantikan logo lama, Cenderawasih.*

JAKARTA, (PR).- Kemegahan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang merupakan kebanggaan bangsa ketika menjadi tuan rumah Asian Games IV 1962 akhirnya resmi menggantikan cenderawasih sebagai logo Asian Games 2018 mendatang. Logo tersebut merupakan pemenang sayembara logo dan maskot Asian Games 2018 pilihan Presiden RI Joko Widodo. Logo yang dibuat FEAT (perusahaan iklan) itu berhasil menggambarkan tema besar "Energy of Asia". Perwakilan dari FEAT, Jefferson Edri saat mempresentasikan hasil karyanya di Kantor Biro Kepresidenan, Jakarta, Kamis 28 Juli 2016) mengatakan, mereka terinsipirasi semangat Bung Karno yang berani mengambil langkah besar pada 1962 lalu menjadi tuan rumah Asian Games. Soekarno yang terbilang nekat, membangun sejumlah sarana pendukung yang salah satunya adalah SUGBK. Stadion yang dibangun dengan konstruksi atas baja terbesar berbentuk cincin raksasa atau yang disebut temu gelang itu merupakan yang pertama di Asia dan dunia ketika itu. "Nah, kami mengambil sketsa grafis atas Stadion Utama dengan simbol Asian Games berupa matahari di bagian tengahnya. Stadion yang memiliki delapan pintu keluar itu kami gambarkan sebagai jalur menuju ke seluruh Asia dan dunia melalui pentas Asian Games 2018. Kompleks olah raga Gelora Bung Karno masih menyimpan cita-cita dan mimpi Bapak Bangsa ketika itu yang masih relevan dengan semangat Indonesia saat ini," katanya. Satu kalimat Soekarno yang menurutnya menginsipirasi tim FEAT yang terdiri atas enam perancang grafis tersebut adalah, "Nah aku sekarang bertanya kepada saudara-saudara sekalian, apakah engkau tidak bangga bahwa stadion yang hebat ini milik bangsa Indonesia?" katanya mencontohkan. Maskot Asian Games yang juga merupakan turunan dari logo tersebut dipilih tiga satwa khas Indonesia yang merefleksikan slogan Bhineka Tunggal Ika. Mereka menggantikan maskot lama yakni Drawa (Cenderawasih) yang sebelumnya terlanjur di luncurkan. Mereka yakni Bhin-bhin yang merupakan terinsipirasi burung Cenderawasih (Paradisea Apoda) yang merepresentasikan keindahan, lalu Atung yang terinsipirasi rusa Bawean yang merepresentasikan kecepatan, dan Ika yang merupakan gambaran badan bercula satu yang merepresentasikan kekuatan. "Bhin-bhin akan menggunakan rompi batik dari asmat, lalu Atung mengunakan sarung yang awalnya corak batik Jawa tapi kemudian diminta oleh perwakilan DKI Jakarta untuk menggantinya dengan motif batik Jakarta. Sedangan Ika menggunakan syal bercorak sarung songket yang menggambarkan Sumatera," ucap Jefferson menjelaskan. Waktu pengerjaannya mulai dari konsep hingga rampung berjalan sekitar tiga bulan. Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi menjelaskan, logo dan maskot yang merupakan identitas Asian Games 2018 itu telah menggambarkan energi yang kuat dalam merefleksikan dan mempromosikan Indonesia ke dunia. "Serupa dengan peristiwa saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV tahun 1962, dengan logo baru ini, Indonesia sebagai tuan rumah siap menunjukkan jadi diri kepada dunia melalui penyelenggaraan dan prestasi yang sukses," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat